Israel Kini Berusaha Bunuh Sebanyak Mungkin Pekerja PBB di Gaza
- Israel menyasar pekerja PBB, lalu menuduh mereka bekerja untuk Hamas.
- Tuduhan itu dimaksudkan untuk menghancurkan moral staf PBB. Israel berhasil.
JERNIH — Seorang pejabat senior PBB, Sabtu 14 September, mengatakan guru dan staf PBB yang bekerja di Gaza khawatir menjadi target serangan bom Israel yang menghantam sekolah-sekolah di Gaza.
“Seorang kolega mengatakan tidak lagi mengenakan rompi PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) karena merasa tentar Israel menjadikan mereka sasaran,” kata Sam Rose, direktur senior UNRWA kepada AFP setelah mengunjungi tempat penampungan di Nuseirat.
Serangan Rabu lalu terhadap sekolah Al-Jawni yang dikelola PBB, dan sniper Israel yang membunuh pekerja PBB di Tepi Barat, adalah bukti sahih untuk mengatakan Isreal bukan lagi memburu anggota Hamas tapi petugas PBB.
Serangan di Al Jawni menewaskan 18 orang, enam di antaranya UNRWA, dan paling mematikan dalam 11 bulan perang. Dunia mengecam pemboman itu, tapi Israel nggak peduli.
“Karyawan PBB lainnya mengatakan mereka tidak lagi datang ke tempat penampungan,” kata Rose.
Saat pemboman di Al Jawni terjadi, staf PBB sedang berkumpul untuk makan siang setelah bekerja di ruang kelas. Seorang putra salah satu staf membawa makanan ke dalam gedung. Terjadi perdebatan; apakah akan makan di kantor kepala sekolah atau di ruang kelas.
Akhirnya diputuskan makan di ruang kelas. Saat sedang asyik makan, bom jatuh meratakan ruang kelas.
Militer Israel menerbitkan daftar sembilan militan yang tewas dalam serangan itu. Tiga di antaranya karyawan UNRWA. Juru bicara pemerintah Israel mengatakan sekolah itu target yang sah, karena digunakan Hamas untuk melancarkan serangan.
Rose mengatakan pernyataan itu menghancurkan moral staf PBB yang masih berada di sekolah itu, tempat ribuan orang mencari perlindungan.
“Mereka sangat marah atas tuduhan Israel dan tentang keterlibatan rekan-rekan mereka dalam kegiatan Hamas,” ujar Rose. “Mereka merasa tuduhan itu menodai kerja kemanusiaan rekan-rekan terkasih mereka.”
UNRWA mengatakan 220 staf0nya tewas selama perang Hamas-Israel di Gaza. Seluruhnya terbunuh oleh serangan Israel, bukan Hamas. Sebab, sejak pekan pertama perang Israel melancarkan tuduhan berulang-ulang bahwa staf PBB membantu Hamas.