Israel Tangkap Wartawan Jerman yang Rekam Aksi Kekerasan terhadap Penduduk Palestina
- Di Jerman, Kanselir Olaf Scholz mengatakan kita harus melindungi orang Yahudi.
- Di Israel, militer Yahudi seenaknya menangkap dan menahan wartawan Jerman.
JERNIH — Tentara Israel, Minggu 5 November, menahan dan mengancam menembak kru film ARD — lembaga penyiaran Jerman.
Tagesschau, lembaga penyiaran dan bagian media ARD, mengatakan jurnalis itu ditahan saat memfilmkan aksi kekerasan kelompok Yahudi radikal terhadap warga Palesetina. Perwakilan ARD di Tel Aviv melihat tindakan militer Israel sebagai pelanggaran kebebasan pers.
“Tentara Israel mengancam kami dengan senjata. Salah satunya melontarkan pertanyaan apakah kami Yahudi,” ujar Jan-Christoph Kitzler — koresponden ARD di Tepi Barat.
ARD mengerahkan wartawannya ke Tepi Barat untuk meliput peristiwa di kantong warga Pelestina di tengah perang Israel-Hamas di Jalur Gaza. Israel melarang liputan kekerasan Yahudi radikal di Tepi Barat, tapi wartawan itu nekat.
Situasi teratasi satu jam setelah penangkapan, atau setelah kedatangan pasukan tambahan dan polisi Israel. ARD di Tel Aviv akan menyewa pengacara untuk menentukan akibat hukum atas insiden itu.
Christian Limpert, kepala ARD-Studios Tel Aviv, mengatakan penangkapan wartawannya adalah insiden kedua dalam sepekan. “Kami mengidentifikasi diri sebagai perwakilan pers yang terakireditasi dan berada jauh di wilayah militer,” katanya. “Kami tidak bisa menerima tindakan Israel.”
Kru film ARD itu relatif beruntung. Mereka hanya ditangkap dan diancam dibunuh. Sebanyak 33 wartawan yang meliput pemboman Israel di Gaza tewas. Israel juga menyerang kantor perwakilan media di Gaza dengan bom sebagai upaya menutupi tindakan biadab dari liputan wartawan.
Jerman Lindungi Yahudi
Di Jerman, Kanselir Olaf Scholz mengatakan negaranya harus melindungi orang Yahudi dari gelombang serangan anti-Semit yang dipicu pemboman Israel atas Gaza.
“Siapa pun yang menyerang orang Yahudi di Jerman berarti menyerang kami semua,” kata Scholz. “Kami semua harus membela dan melindungi orang Yahudi di Jerman.”
Pernyataan Scholz mencerminkan tanggung jawab abadi Jerman untuk melindungi Yahudi pasca Holocaust. Jerman juga diketahui menyuplai senjata ke Israel, yang semuanya kini digunakan untuk membantai warga sipil Gaza.
Jerman, serta negara-negara Eropa dan AS, terikat tanggung jawab abadi untuk melindungi Yahudi dari sentimen anti-Semit.