Jamaah Haji Tewas Akibat Suhu 51,8 Derajat Celcius Melonjak Melebihi 900 Orang
- Jamaah tewas akibat cuaca terbanyak berasal dari Mesir, dengan penambahan hampir 300.
- Yordania dan India melaporkan penambahan jumlah korban tewas, tapi Arab Saudi belum mengeluarkan angka resmi.
JERNIH — Ratusan orang mencari keluarga, Rabu 19 Juni, mencari keluarga dan teman yang hilang ketika jumlah jamaah haji meninggal dunia akibat cuaca panas melonjak melebihi 1.000 orang.
Kantor berita AFP memberitakan menurut hitungan wartawannya jamaah haji yang tewas 922 orang, melonjak hampir dua kali lipat dari perkiraan diplomat yang 550 orang.
Seorang diplomat Arab mengatakan jumlah kematian jamaah terbesar dicatat Mesir, dengan 600 orang — melonjak dari 320 dibanding hari sebelumnya.
Diplomat Arab lainnnya mengatakan lonjakan kematian juga dialami Yordania, dengan 80 orang. India di tempat ketiga, dengan jumlah kematian 68 orang.
Namun Arab Saudi belum memberikan informasi resmi kendati melaporkan lebih 2.700 kasus kelelahan akibat cuaca panas sejak Minggu lalu.
Sementara itu ratusan orang mendatangi sejumlah rumah sakit di Mekkah untuk mencari keluarga yang hilang. Mereka datang untuk membaca daftar jamaah yang tewas akibat cuaca panas.
Keluarga yang menemukan nama keluarga yang tewas meninggalkan air mata dengan menangis. Mereka yang tidak menemukan nama keluarga dalam daftar jamaah tewas berusaha mencari ke rumah sakit lain.
Kabar sebelumnya menyebutkan puluhan jamaah, terutama yang berusia lanjut, terjatuh dalam perjalanan pulang atau menuju lokasi.
Belum ada kabar berapa jamaah haji Indonesia yang menemui ajal akibat cuaca panas. Tahun lalu, sebagian besar dari 240 jamaah yang tewas berasal dari Indonesia.