Jelajahi Pelosok Pelangga, Dengar Keluhan Pembuat Bata Merah, Radhan Nur Alam Janjikan Kesejahteraan
- Konawe Selatan sudah berdiri selama 21 tahun, namun banyak masyarakat kita yang masih berjuang dalam kondisi yang sulit.
- Radhan yakin peningkatan akses jalan dan infrastruktur lainnyan akan berdampak pada distribusi ekonomi akan lebih merata.
KONSEL — Radhan Nur Alam, calon bupati Konawe Selatan (Konsel), Kamis 14 September blusukan ke Desa Kiaea dan Watudemba, Kecamatan Palangga, untuk mendengarkan aspirasi pembuat bata merah. Calon bupati nomor urut dua itu menjanjikan kesejahteraan.
Kunjungan ini dilakukan Radhan untuk memahami kondisi nyata yang dihadapi oleh masyarakat setempat. Ia bertemu dengan para pencetak bata merah, mendengar langsung keluhan mereka terkait infrastruktur dan tantangan yang menghambat usaha mereka.
“Saya ingin memahami kondisi dan tantangan yang dihadapi masyarakat. Konawe Selatan sudah berdiri selama 21 tahun, namun banyak masyarakat kita yang masih berjuang dalam kondisi yang sulit. Saya bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Konawe Selatan,” ujar Radhan di hadapan ratusan warga yang menyambutnya.
Salah satu warga, Arifin, menyampaikan harapannya agar Radhan dan wakilnya, Rasyid, memberikan perhatian lebih pada akses jalan menuju lokasi produksi bata merah. Menurut Arifin, akses jalan yang layak sangat dibutuhkan untuk memudahkan mobilitas dan distribusi hasil produksi bata merah, yang menjadi mata pencaharian utama bagi warga setempat.
Merespons aspirasi warga, Radhan berjanji akan memprioritaskan perbaikan infrastruktur jalan di Konawe Selatan sebagai bagian dari program 100 hari pertama jika terpilih nanti. Menurutnya, infrastruktur yang memadai adalah fondasi penting untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. “Jika kami diberi amanah memimpin Konsel, kami akan fokus memperbaiki jalan-jalan di daerah ini agar distribusi hasil usaha masyarakat lebih lancar. Program 100 hari pertama kami akan dimulai dengan pembenahan infrastruktur yang selama ini menjadi keluhan utama warga,” ujarnya.
Dalam visi-misinya, Radhan-Rasyid berkomitmen untuk menghadirkan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Konsel, termasuk daerah terpencil. Radhan meyakini bahwa dengan meningkatkan akses jalan dan infrastruktur lainnya, distribusi ekonomi akan lebih merata, dan perekonomian masyarakat yang bekerja di sektor-sektor seperti pembuatan bata merah dapat berkembang lebih baik.
Lebih dari itu, Radhan juga berkomitmen mengembangkan kebijakan yang mendukung produk lokal. Ia berencana mewajibkan perusahaan dan kontraktor di Konawe Selatan untuk membeli bata merah dari produksi masyarakat setempat dalam setiap proyek pembangunan yang dijalankan.
“Kami berkomitmen agar proyek-proyek pembangunan di Konsel turut mendukung ekonomi lokal. Dengan mewajibkan penggunaan bata merah dari warga, kita dapat meningkatkan perekonomian masyarakat kita sendiri,” ujar Radhan.
Warga menyambut baik janji ini, menganggapnya sebagai langkah yang akan memberi dampak nyata. “Kalau jalan bagus dan produksi bata merah bisa langsung diserap oleh proyek pemerintah, pasti kehidupan kami akan lebih baik,” ujar Arifin dengan penuh harapan.
Memiliki visi pembangunan yang berfokus pada kesetaraan dan kesejahteraan, Radhan Nur Alam dan Rasyid berharap bisa membawa perubahan signifikan bagi masyarakat Konawe Selatan, terutama bagi mereka yang bergantung pada usaha-usaha lokal dan kecil seperti produksi bata merah.