Jerman Kerahkan Polisi Tambahan Jaga Seluruh Masjid
Berlin — Jerman akan mengerahkan lebih banyak polisi untuk melindungi masjid, stasiun kereta api, bandara, dan tempat-tempat sensitif dari ancaman kekerasan kelompok sayap kanan, menyusul penembakan di bar shisha di Hanau.
Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan pemimpin regional untuk melindungi seluruh masjid di Jerman, dengan mengerahkan polisi.
Sembilan orang tewas dalam insiden penembakan di sebuah bar shisha di Hanau, kota di pinggiran Frankfurt, Rabu lalu. Jaksa mengatakan tersangka, diidentifikasi bernama Tobis R dan berusia 42 tahun, sangat rasis.
“Jerman menghadapi ancaman terbesar dari kelompok sayap kanan antisemitisme dan rasisme,” kata Seehofer.
Muahmmed B, seorang korban selamat dalam penembakan di Hanau, menceritakan bagaimana penyerang membidik para korban di Arena Bar & Cafe.
“Semua orang yang dilihat langsung ditembak kepalanya,” kata Muhammad. “Lalu dia menembak kami semua.”
Muhammad selamat karena sembunyi di balik dinding, tapi penembak sempat melukai lengannya.
“Itu pembantaian,” katanya seraya menghapus air mata di kedua pipinya. “Kami berbaring di lantai saling tindih. Pria yang berbaring di bawah saya tewas tertembus peluru di leher.”
Pria itu, masih menurut Muhammad, masih hidup dan mengatakan; “Aku tidak bisa bernafas. Aku tidak bisa merasakan lidahku.”
Penyelidik mengatakan semua korban tewas dan luka-luka di Arena Bar & Cafe adalah imigran. Beberapa warga Jerman, lainnya Turki, Kurdi, Bosnia-Herzegovina, Bulgaria, dan Rumania.