Joker Gelandangan Jepang Berharap Dihukum Mati
- Kyota Hattori, joker penyerang penumpang commuter line Tokyo, terobsesi menjadi musuh Batman.
- Serangan direncanakan sejak Juni 2021, setelah keluar dari pekerjaannya.
JERNIH — Pria berpakaian Joker yang menyerang penumpang commuter line di Tokyo, Jepang, Minggu 31Oktober, ternyata seorang gelandangan yang terobsesi menjadi tokoh fiksi musuh Batman.
Kepolisian Tokyo mengatakan Kyota Hattori, Joker berusia 24 tahun, merencanakan aksinya berbulan-bulan. Targetnya, membunuh sebanyak mungkin penumpang kereta.
Media Jepang melaporkan Hattori membeli pisau panjang di sebuah toko online. Ia juga mempersiapkan cairan yang akan digunakan untuk membakar gerbong.
Hattori menjalankan rencananya Minggu 31 Oktober. Ia menebas orang-orang di dalam commuter lina, melukai 17 orang. Seorang pria berusia 70 tahun terluka parah dan masih dalam perawatan intensif.
Usai menebas orang-orang di dekatnya, dan membuat ratusan orang di dalam gerbong lari ketakutan, Hattori berusaha membakar gerbong. Ia mengeluarkan empat liter cairan mudah terbakar dalam botol plastik dan membakarnya.
Beruntung, polisi dan pemadam kebakaran cepat tiba di lokasi. Hattori dibekuk, dan api dipadamkan.
Hattori sengaja mengenakan kostum Joker, karena dia terobsesi menjadi tokoh fiksi dalam film Batman. Ia sengaja merencanakan serangan jelang Halloween karena tahu Tokyo akan ramai dengan perayaan itu.
Kepada penyidik Hattori mengatakan ia meninggalkan hotel sore hari, dan naik kereta api ke distrik Shibuya — tempat paling populer di kalangan anak muda dan terkenal dengan pesta jalanan Halloween.
Tidak Berjalan Baik
Kepada polisi Hattori mengatakan hidupnya tidak berjalan baik. Ia berhenti dari pekerjaannya, dan kehilangan teman-temannya. Polisi menduga dia merencanakan serangan sejak Juni 2021, setelah berhenti dari pekerjaannya di Fukuoka.
Ia pindah ke sebelah timur Jepang dan tinggal beberapa pekan. Setelah itu dia berpindah dari satu ke lain kota sampai akhirnya tiba di Tokyo sebulan lalu.
Di ibu kota Jepang, Hattori tinggal di hotel kecil. Di tempat inilah dia menyusun skenario akhir serangan maut di atas kereta.