JQR Bangun Jembatan Gantung, Sambungkan Dua Desa di Ciamis
Sebelumnya untuk mengakses pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lainnya warga nekat dan bertaruh nyawa ketika menyeberangi sungai dengan lebar sekitar 55 meter itu.
JERNIH – Organisasi kemanusiaan bentukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Jabar Quick Response (JQR), sukses membangun jembatan gantung di Kabupaten Ciamis. Jembatan di atas Sungai Cimuntur ini menghubungkan Desa Kertabumi Kecamatan Cijeungjing dan Desa Denasari Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Koordinator Kanal Jembatan JQR, Mulla Panggabean, mengatakan, sebelumnya warga di dua desa berpenduduk 4903 jiwa harus melewati jembatan rusak untuk melewati sungai. “Untuk mengakses pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lainnya warga nekat dan bertaruh nyawa ketika menyeberangi sungai dengan lebar sekitar 55 meter itu,” ujar Mulla dalam siaran persnya, Jumat (14/1/2022).
Menurut Mulla, pengerjaan jembatan dilaksanakan kurang dari 10 hari. Menurutnya, partisipasi warga dipadukan dengan tim teknis jembatan dapat memotong waktu pembangunan. Selain itu, warga juga akan timbul rasa memiliki, sehingga ke depan turut merawat jembatan yang dibangun.
“Pengerjaan melalui jasa kontraktor akan lebih lama, kunci kecepatan adalah partisipasi masyarakat dengan tim teknis pengerjaan, hal ini adalah wujud dari comunity development yang dilakukan JQR untuk setiap pelaksanaan pembangunan jembatan,” ucapnya.
Mulla menambahkan, jembatan gantung adalah salah satu kanal aduan di JQR. Masyarakat bisa melaporkan ke website jabarq.id atau media sosial JQR jika memiki persoalan terkait kebutuhan akses jembatan gantung untuk mobilisasi keseharian warga.
“Banyak warga melaporkan soal kebutuhan jembatan gantung di daerahnya karena terputusnya akses ekonomi, pendidikan dan pelayanan lainnya. Maka daripada itu kemudian jadi isu kemanusiaan yang wajib direspon oleh JQR,” ujar Mulla.
Lebih jauh, menurut Mulla, tujuan pembangunan jembatan bukan hanya membangun infrastruktur namun juga etos yang selama ini ada di desa yakni gotong royong.
“Jauh hari sebelum pembangunan kami melakukan assesment dan sosialisasi sampai membentuk kelompok kerja sehingga ujungnya bukan hanya membangun infrastuktur tapi juga menghubungkan manusia dengan manusia,” katanya.
Selain gotong royong dengan warga, JQR juga berkolaborasi dengan pihak swasta Bank Jabar Banten (BJB) dan Vertical Rescue Indonesia (VRI). Menurut Mulla, JQR sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan siapa pun dan mengajak untuk bersama menuntaskan permasalahan kemanusiaan di Jawa Barat.
“Sesuai dengan amanat Gubernur Jawa Barat, untuk percepatan menyelesaikan permasalahan kemanusiaan kami harus mengedepankan cara-cara kolaborasi, selama itu urusan kemanusiaan mari kita bersama selesaikan,” kata Mulla.
Salah seorang warga juga guru di MI Kertabumi Titin Agutina menyatakan rasa syukurnya, awalnya banyak anak didiknya yang tidak bisa masuk kelas ketika arus sungai tengah deras. Titin telah sangat lama mengharapkan jembatan yang aman untuk dilewati anak didik dan warga lainnya. “Mudah-mudahan dengan adanya jembatan ini membawa keberkahan untuk yang membangun juga untuk yang melewatinya,” ujarnya. [*]