Kekurangan Pasukan, Rusia Coba Rekrut Warga Moldova Bertempur di Ukraina
- Belum ada kabar berapa warga Moldova yang direkrut.
- Di Transdniestria, wilayah Moldova yang pro-Rusia, juga membantah kabar perekrutan.
JERNIH — Moldova dan Ukraina menuduh Rusia, Kamis 14 April, menuduh Rusia berusaha merekrut warga Moldova — termasuk penduduk Transdniestria — untuk mengisi kekurangan pasukan yang bertempur di Ukraina.
Menteri Luar Negeri Moldova Nicu Popescu mengatakan tindakan Rusia sangat berbahaya dan harus dihentikan. “Tindakan Rusia tidak mempromosikan perdamaian bagi kami, sesama warga negara, dan keluarga kami,” katanya seperti dikutip Daily Sabah.
Transdniestria adalah sebidang tanah sempit yang dikuasai separatis pro-Rusia yang membentang di sepanjang timur Moldova, dan hanya 25 mil dari pelabuhan Odessa, Ukraina.
Di Tiraspol, kota di Trandsniestria, bendera Rusia masih berkibar dan patung Lenin masih berdiri tegar. Penduduk Tiraspol berbicara dalam Bahasa Rusia.
Moskwa tidak segera menanggapi permintaan komentar. Tidak pula ada verifikasi apakah Rusia benar-benar merekrut orang-orang Moldova.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar mengatakan Rusia mengerahkan pasukan ke sejumlah daerah Moldova, membujuk warga untuk bertempur di Ukraina. Rusia, katanya, membutuhkan banyak tentara untuk melanjutkan perang.
Bulan lalu, Moldova mengatakan sedang memantau situasi di Transdniestria, tempat 1.500 tentara Rusia berpangkalan. Namun sejauh ini belum ada perubahan signifikan sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai 24 Februari.
Pihak berwenang Transdniestria membantah kabar Rusia melakukan persiapan militer di wilayahnya. Namun kementerian luar negeri Transdniestria tidak menanggapi pernyataan Malyar.