Kemenkes Bilang tak Perlu PSBB Agar Negara tak Resesi
Menurut Kadir sebaiknya masyarakat berdamai dengan Covid-19 dengan menjalankan aktivitas secara seperti biasa namun masyarakat harus tetap patuh pada protokol kesehatan.
JERNIH-Untuk mencegah terjadinya keterpurukan ekonomi di Indonesia, Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Abdul Kadir menyarankan agar pemerintah Indonesia tak perlu lagi menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) meski masih pandemi virus corona (Covid-19) belum usai.
Kadir beralasan pembatasan sosial hanya akan menghambat perekonomian. Menurutnya, perekonomian yang terhambat justru akan menimbulkan masalah yang lebih besar di tengah pandemi.
“Tidak perlu lagi kita misalnya harus lockdown, harus PSBB, enggak perlu. Kalau kita lockdown atau PSBB, apa yang terjadi? Ekonomi tidak bergerak, negara kita menjadi resesi,” kata Kadir dalam Simposium Nasional Dies Natalis 64 Unhas yang disiarkan langsung akun Youtube FKM UNHAS, Selasa (1/9/2020).
Kadir mendorong seluruh aktivitas berjalan seperti biasa namun masyarakat harus patuh pada protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, cuci tangan, dan menjaga jarak. Pada intinya masyarakat harus berdamai dengan Covid-19.
Ditambahkan Kadir, dalam hal menangani pandemi Covid-19 ini pemerintah sudah melakukan langkah-langkah yang tepat dan baik, bahkan Kdir menganggap pemerintah berhasil menangani pandemi ini. Kadir mengukurnya dari semakin menurunnya rasio kematian yang kini 4,35 persen.
“Kalau kita lihat keberhasilan kita dari Pemerintah Indonesia menanggulangi Covid-19 ini dapat dilihat dari angka case fatality rate (rasio kematian) kita. Tahap-tahap awal, kita berkisar 9,8 persen. Sekarang ini kita berada posisi 4,35 persen,”.
Sebagaimana diketahui beberapa daerah, seperti Kota Bogor dan Kota Depok kembali memperketat pembatasan sosial dengan menerapkan jam malam. Sementara DKI Jakarta masih terus memperpanjang PSBB transisi. Kebijakan pemda tersebut disebabkan lonjakan angka kasus Covid-19 di wilayah itu.
Hingga Senin (31/8/2020) jumlah kasus positif Covid-19 secara nasional telah mencapai 174.796 kasus, dimana angka meninggal dunia sebanyak 7.417 orang dan angka kesembuhan mencapai 125.959 orang.
Secara umum Minggu pekan lalu angka kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah. Bahkan pada Kamis (27/8) hingga Sabtu (29/8) tercatat sebagai angka pertambahan kasus harian tertinggi. Tercatat ada tiga ribu kasus baru dalam tiga hari berturut-turut. (tvl)