Kim Jong-un Bersumpah Tingkatkan Kemampuan Nuklir Korut untuk Hadapi Sistem Tiga Sumbu Korsel
- Presiden baru Korsel tetapkan sistem tiga sumbu untuk hadapi ancaman nuklir Korut.
- Kim Jong-un merespon cepat, dan Semenanjung Korea dipastikan kian panas.
JERNIH — Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un bersumpah untuk meningkatkan kemampuan senjata nuklir negaranya, dan mengancam akan menggunakannya jika diprovokasi.
“Misi dasar pasukan nuklir kami adalah mencegah perang, tapi jika situasi tidak diinginkan muncul kami tidak boleh membatasi kemampuan pada satu tujuan mencegah perang,” kata Kim Jong-un seperti dikutip KCNA, kantor berita Korut.
Kim Jong-un melanjutkan; “Jika ada kekuatan yang mencoba melanggar kepentingan fundamental kami, pasukan nuklir harus disiapkan untuk menjalankan tanggung jawab dan melakukan pencegahan kapan pun diperlukan.”
Korea Times menulis pernyataan Kim Jong-un adalah respon keras atas sikap komite transisi Yoon Suk-yeol, presiden terpilih Korsel, yang akan menanggapi ancaman Pyongyang dengan sistem tiga sumbu; pertahanan rudal udara, serangan pendahuluan, dan pembalasan besar-besaran.
Ketegangan di Semenanjung Korea dipastikan akan meningkat setelah Yoon Suk-yeol dilantik sebagai presiden Korsel pada 10 Mei. Yoon, sesuai janji kampanye, akan menggunakan pendekatan berbeda terhadap Korut.
Sistem tiga sumbu, atau Kill Chain, menyasar situs peluncuran rudal Korut, fasilitas nuklir, dan kemampuan manufaktur, untuk dihancurkan pada serangan pendahuluan jika konflik terjadi.
Sistem ini diperkenalkan pada masa pemerintahan Lee Myung-bak dan Park Geun-hye. Kini, sistem tiga sumbu menjadi alat kebijakan Yoon untuk menghadapi Korea Utara.
Presiden Moon Jae-in menempuh pendekatan lunak terhadap Korut. Ia menjalin hubungan pribadi, yang ditandai saling tukar surat beberapa hari lalu. Pendekatan ini diserang habis-habisan oleh Yoon selama kampanye, dengan menyebut Presiden Moon di bawah kendali Pyongyang.