Crispy

Kini, Peneliti Bersaing Temukan Obat anti-Covid-19

  • Kombinasi antibodi dapat menetralkan virus.
  • Obat sangat berguna bagi mereka yang terlambat atau tak mau menerima vaksin.

JERNIH — Peneliti Inggris menguji coba obat yang mampu memberikan kekebalan instan terhadap Covid-19. Obat diperkirakan akan tersedia di pasar, Maret 2021.

Situs thesun.co.uk memberitakan obat diharapkan memberi perlindungan langsung kepada mereka yang terpapar virus korona lewat peratatan antibodi.

Obat bisa diberikan untuk pengobatan darurat warga di panti jompo, rawat inap rumah sakita, dan sekolah, sebabagai cara menghentikan penyebaran virus. Para ahli percaya obat ini akan menyelamatkan ribuan nyawa.

NHS Trust University College London Hospitals (UCLH) sedang mencari antibodi yang dapat menawarkan perlindungan jangka panjang kepada pasien yang terlambat diberi vaksin.

Peneliti menyebut percobaan baru ini sebagai Storm Chaser.

Antibodi adalah molekul protein yang diproduksi tubuh untuk membantu melawan infeksi. Peneliti dalam studi yang dipimpin ahli virus Dr Catherine Houlihan, telah merekrut sukarelawan.

Mereka yakin antibodi, dikenal dengan kode AZD7442 dan dikembangkan AstraZeneca, dapat menawarkan perlindungan jangka panjang kepda orang terpapar virus. Antibodi itu mencegah orang terpapar virus mengembangkan Covid-19.

Ilmuwan berharap uji coba menunjukan antibodi melindungi diri dari virus korona selama enam sampai 12 bulan.

“Kami tahu kombinasi antibodi ini dapat menetralkan virus,” kata Dr Houlihan. “Keuntungan obat ini langsung memberi Anda antibodi.”

Jika penelitian ini sukses, perang melawan Covid-19 bisa cepat selesai dan gudang senjata umat manusia untuk melawan penyakit bertambah.

UCLH sejauh ini menyuntik sepuluh orang dengan obat antibodi, sebagai bagaian Storm Chaser. Ini dilakukan setelah uji coba fase ketiga pada 2 Desember lalu berhasil.

Jika penelitian ini berhasil, akan ada uji lanjutan dengan melibatkan 1.125 orang di seluruh dunia. Sukarelawan melibatkan petugas kesehatan, pelajar, dan orang tua yang terpapar Covid-19.

Back to top button