Crispy

Kolaborasi Koperasi dalam Program Makan Bergizi Gratis: Perangi Stunting dan Mendorong Ekonomi

  • Di Indonesia, program makan bergizi gratis diharapkan mampu menggerakkan ekonomi skala mikro, di mana koperasi berperan dalam memastikan ketersediaan bahan pangan seperti susu, ayam, telur, dan sayuran.
  • Koperasi diharapkan dapat mengoordinasi petani dan peternak lokal dalam penyediaan bahan pangan tersebut, sehingga dampak ekonomi dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar.

JERNIH – Program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintahan Prabowo Subianto tidak hanya berfokus pada upaya penurunan angka stunting, tetapi juga memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan peran koperasi dan menggerakkan ekonomi rakyat.

Hal itu disampaikan Sekretaris Dewan Pembina Induk Koperasi Unit Desa (INKUD), Ferry Juliantono, pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Bapan Gizi Nasional (BGN) dan INKUD di kantor BGN, Jumat (4/10/2024).  Nota kesepahaman tersebut ditandatangani Kepala BGN, Dr. Ir. Dadan Hindayana, dan Ketua Umum INKUD, Portasius Nggedi.

Dalam kerja sama strategis ini, Program Makan Bergizi Gratis yang merupakan salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo, tidak hanya menjadi solusi untuk masalah kesehatan anak dan ibu hamil, tetapi juga membuka peluang bagi ekonomi rakyat. INKUD yang menaungi KUD di seluruh Indonesia memiliki tanggung jawab menyediakan bahan baku, bahan olahan, serta mengelola dapur. Selain itu, INKUD menyiapkan gudang di beberapa daerah untuk digunakan sebagai dapur dan pusat layanan.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyebutkan bahwa BGN akan bekerja sama dengan koperasi dalam penyediaan bahan baku, sesuai dengan arahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, agar BGN dapat fokus pada program intervensi. Dadan optimistis bahwa sinergi dengan INKUD ini akan memudahkan pelaksanaan program sekaligus menjadi momentum kebangkitan koperasi nasional.

Ferry Juliantono menambahkan, di masa lalu KUD berperan penting dalam swasembada pangan, namun peran ini perlahan terpinggirkan. Dengan adanya pemerintahan baru yang mendukung peran koperasi, ia berharap koperasi dapat kembali memainkan peran signifikan dalam perekonomian nasional. Ketua Umum INKUD, Portasius Nggedi, juga menyampaikan bahwa KUD-KUD di seluruh Indonesia siap bekerja membangun ekosistem dari hulu hingga hilir untuk mendukung program ini.

Di banyak negara, program makan bergizi gratis telah terbukti memberikan manfaat besar. Amerika Serikat, misalnya, telah menerapkan kebijakan makan siang gratis melalui National School Lunch Act sejak tahun 1946 di era Presiden Harry S. Truman.

Program ini tidak hanya memastikan asupan gizi yang cukup bagi anak-anak, tetapi juga mendukung partisipasi pendidikan dan kesehatan mereka. Begitu juga di Finlandia dan Swedia, program makan siang gratis telah membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan jangka panjang anak-anak sekolah.

Di India, program makan bergizi gratis berhasil menurunkan angka stunting hingga 22 persen dalam 11 tahun. Pertumbuhan ekonomi negara tersebut turut terdorong berkat keberhasilan program ini, membuktikan bahwa makan siang gratis memiliki dampak ekonomi yang signifikan selain manfaat kesehatan.

Di Indonesia, program makan bergizi gratis diharapkan mampu menggerakkan ekonomi skala mikro, di mana koperasi berperan dalam memastikan ketersediaan bahan pangan seperti susu, ayam, telur, dan sayuran. Koperasi diharapkan dapat mengoordinasi petani dan peternak lokal dalam penyediaan bahan pangan tersebut, sehingga dampak ekonomi dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar.

Dengan demikian, program makan bergizi gratis tidak hanya akan menurunkan angka stunting, tetapi juga mendorong kebangkitan koperasi dan menggerakkan ekonomi rakyat. Dengan peran koperasi yang kini mendapatkan perhatian lebih besar, diharapkan koperasi bisa kembali menjadi motor utama dalam ekonomi nasional dan menciptakan kesejahteraan yang merata bagi masyarakat luas.

Back to top button