Kontak Luhut, Denny JA Diduga Minta Jabatan di BUMN, Benarkah?
JAKARTA – Beredar isu pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny Januar Ali atau lebih dikenal Denny JA meminta jabatan disalah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Luhut Binsar Panjaitan.
Informasi itu diketahui lewat WhatsApp Grup (WA) yang beredar sejak pagi tadi. Denny diduga salah kirim ke grup Tokoh Nasional. Sehingga membuat ‘heboh’ para penghuni grup tersebut.
“Komandan, Pak Luhut yang baik. Semoga tahun baru membawa berkah baru,” tulis Denny pada WAG tersebut.
Kepada Luhut, Denny meminta kejelasan terkait pembicaraan yang pernah disampaikannya. Yakni posisi Komisaris di PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), merupakan BUMN pertama dan terbesar Indonesia yang bergerak dibidang peleburan Aluminium.
“FOLLOW UP yang sudah kita diskusikan tempo hari. Masih adakah kemungkinan dan kabar soal kemungkinan saya menjadi komisaris di Inalum?,” kata Denny.
“Sudah ada jawaban dari Erick Tohir? Saya cepat belajar dan get things done,” Denny menambahkan.
Menurut Denny, jika dirinya menduduki komisari di perusahaan plat merah tersebut, maka bakal banyak yang dapat dikerjakan.
“Banyak yang bisa saya kerjakan di sana, untuk mengeksplor soal tambang kita, menarik investasi, termasuk mensumulasi kepala daerah wilayah tambang, yg banyak juga sudah saya menangkan selama di LSI,” kata dia.
Jika Luhut dapat meyakinkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri BUMN, Erick Thohir, Denny bakal banyak membantu terutama pada investasi tambang. Apalagi dirinya telah memenangkan Jokowi sebanyak dua periode.
“Komandan dapat meyakinkan Erick Tohir atau Jokowi, saya bisa membantu komandan soal investasi soal tambang, di posisi komisaris. Terbukti pula saya sudah berhasil membantu komandan ikut memenangkan Jokowi dua kali: 2014; 2019,” ujarnya.
“Sangat ditunggu arahan pak Luhut berikutnya,” Denny melanjutkan.
Siapa Denny JA?
Pada konteks politik, Denny dikenal sebagai konsultan politik yang sangat memumpuni. Mengapa tidak, dengan lembaga survei yang didirikannya yakni Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mampu memenangkan kontes Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) hingga Pemilihan Presiden (Pilpres).
Kiprahnya di lembaga survei membuat dirinya disebut founding father survei opini publik dan konsultan politik di Tanah Air. Bahkan dijuluki sebagai king maker, dengan elektabilitas tinggi berdasarkan hasil surveinya mampu memenangi empat kali pemilu presiden berturut-turut pada Pilpres 2004, 2009, 2014, dan 2019. Ia juga sempat dianugerahi rekor MURI.
Pada tahun 2014, ia dianugerahi oleh Twitter Inc sebagai The World’s No 2 Golden Tweet 2014, dan No 1 di Indonesia.
Tak hanya politik, Denny JA juga terkenal di dunia sasta. Lewat puisi esai yakni puisi yang panjang, berbabak, dengan catatan kaki, namun menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Bahkan puisi esai karyanya, Fang Yin’s Handkerchief menjadi best seller versi Amazon.com pada 2015 silam. Juga memperoleh rekor MURI karena menjadi orang pertama yang membawa sastra ke media sosial melalui Buku Atas Nama Cinta (2012) yang dapat diakses via medsos.
Pada 2015, majalah TIME menobatkan Denny sebagai salah satu dari 30 orang paling berpengaruh di internet. Pengakuan itu diberikan untuk pengaruhnya di media sosial dan pengaruhnya melalui survei opini publik (jajak pendapat) dalam pemilihan presiden 2014 di Indonesia. Termasuk dalam daftar adalah Barack Obama, Presiden Argentina Christina Fernandez de Kirchner, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan beberapa selebriti dunia seperti Shakira, Taylor Swift, dan Justin Bieber.
Denny JA juga dikenal sebagai aktivis sosial mempromosikan dan berkampanye gerakan Indonesia Tanpa Diskriminasi, gerakan yang dia danai sendiri setelah ia sukses sebagai pengusaha. [Fan]