Crispy

Korsel Luncurkan Prototipe Pesawat Tempur Generasi Kelima KF-X Bulan Depan

  • Korea Times sama sekali tak menyebut Indonesia dalam pemberitaan tentang KF-X.
  • Korsel kemungkinan sendirian mengembangkan pesawat generasi kelima.
  • Tahun depan, KF-X melakukan uji terbang.

JERNIH — Korea Selatan (Korsel) akan meluncurkan prototipe Korean Fighter eXperimental (KFX), pesawat tempur generasi kelima buatan lokal, bulan depan. Bagaimana dengan Indonesia?

Korea Times memberitakan akan ada enam prototipe dalam proses tahap akhir perakitan di Korean Aerospace Industries (KAI) di Sacheon, Provinsi Gyeongsang. Uji darat dilakukan April 2021, dan uji terbang tahun depan.

KF-X diprediksi mampu bersaing di pasar global dengan F-35 dan F-22 buatan raksasa dirgantara AS Lockheed Martin, terutama dari segi harga dan daya saing teknologi.

Menurut KAI, KF-X dirancang sebagai jet generasi 4,5 yang perangkat keras dan platform dasarnya dapat digunakan untuk pengembangan lebih lanjut. Platform dapat diubah menjadi pesawat generasi kelima dengan peningkatan teknologi siluman.

“KF-X telah dilengkapi perangkat keras untuk menjadi pesawat tempur siluman,” kata Jung Kwang-sun, direktur program KF-X di bawah Badan Program Akuisisi Pertahanan (DAPA).

“Kami saat ini sedang menjajaki cara menerapkan teknologi siluman ke jet, meski kami belum menentukan detail perkembangan lebih lanjut karena militer belum menyajikan rincian yang diperlukan,” lanjutnya.

KF-X adalah proyek pengembangan evolusioner yang dibagi dua tahap. Tahap pertama, atau Blok I, adalah tentang pengembangan sistem radar jet tempur dari tahun 2016-2026.

Tahap kedua, atau Blok II — akan dilakukan tahun 2026 hingga 2028 — adalah tentang sistem persenjataan.

Perangkat inti KF-X dikembangkan dengan teknologi dalam negeri, termasuk radar active electronically scanned array (AESA), peralatan infrared search and tranck (IRST), perangkat electro-optical target tracking (EO TGP), dan eletronic warfare (EW).

KF-X mampu menggendong 7,7 ton 50 kombinasi senjata berbeda. Kapasitas bahan bakar 5,3 ton, dengan teknologi pengisian bahan bakar di udara.

Bagaimana dengan Indonesia?

Korea Times kali terakhir menyebut Indonesia dalam pemberitaan program KF-X pada 22 Februari 2021. Saat itu Indonesia diberitakan kemungkinan mundur dari program prestisius itu, dan meninggalkan tunggakan Rp 7,6 triliun.

Tidak ada kelanjutan kabar keikut-sertaan Indonesia dalam proyek ini, kendati Korsel masih membuka diri untuk negosiasi. Padahal, program ini memberi kemungkinan Indonesia kali pertama memiliki pesawat generasi baru.

Selain itu, program ini memungkinkan Indonesia memproduksi sendiri kebutuhan pesawat tempur untuk kebutuhan masa depan.

Back to top button