Seoul — Korea Utara (Korut) diduga membangun lebih banyak hulu ledak nuklir di fasilitas pengayaan uranium rahasia di Kangson, selatan Pyeongyang.
Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, dalam buku tahunan yang diterbitkan Senin lalu, memperkirakan Korut memiliki 30 sampai 40 hulu ledak nuklir sampai Januari 2020, atau sepuluh lebih banyak dari perkiraan tahun lalu.
Shannon Kile, dari institut itu, mengatakan kepada Radio Free Asia bahwa pihaknya sampai pada kesimpulan ini berdasarkan analisis citra satelit komersial, terutama pergerakan kendaraan.
Fasilitas seperti yang dicurigai di Kangson, yang ditolak Korut, adalah alasan kegagalan KTT AS-Korut kedua di Hanoi, Februari 2019. Kim Jong-un, pemimpin Korut, menawarkan untuk membongkar fasilitas nuklir Yongbyon, karena ketinggalan zaman.
Sementara itu Angkatan Laut AS mengerahkan tiga kapal induk di Pasifik. USS Ronald Reagan dan Theodore Roosevelt berpatroli di Pasifik Barat, yang meliputi Semenanjung Korea dan Laut Cina Selatan. USS Nimitz berlayar menuju Asia dari San Diego.
Kehadiran ketiganya mewakili penyebaran kapal indu As terbesar di Pasifik sejak 2017, atau saat ketegangan program nuklir Korut mencapai puncaknya.
