Crispy

Korut Gelar Pertunjukan Musik, Kim Jong-un Ternyata Suka K-pop

  • Penyanyi Jong Hong-ran tampil dengan rambut poni yang khas dan stelan putih, yang membuatnya tampak seperti artis K-pop.
  • Koreografi rumit itu adalah hasil latihan keras. Pengamat Barat menyebutnya permainan yang melanggar hak asasi manusia.

JERNIH — Korea Utara (Korut) baru saja menggelar pesta olahraga massal dan seni perunjukan bertajuk Hidup Partai Buruh Korea, sebagai bagian ulang tahun ke-80 Partai Buruh yang berkuasa. Pertunjukan musik memadukan unsur tradisional Korea dan elemen modern cerminan budaya K-pop, dan orang nomor satu Korut Kim Jong-un menyukaikanya.

Situs korejoongangdaily menulis Kim Jong-un memuji acara tersebut dengan menyebutnya sebagai pertunjukan sempurna dari ketahanan, potensi, dan kekuatan bangsa. Ia memanfaatkan kesempatan itu untuk menyoroti hubungan lebih erat dengan Tiongkok, Rusia, dan beberapa negara Asia Tenggara.

Dalam rekaman pertunjukan yang ditayangkan Korea Centra TV, seorang penyanyi — diyakini bernama Jong Hong-ran — tampil dengan rambut poni yang khas. Ia mengenakan stelan celana putih, dan menari bersama penari latar. Jong Hong-ran sebelumnya dikenal dengan gaya busana yang berani saat tampil di Hari Konser Kemenangan 2022.

Berbeda dengan pertunjukan musik Korut sebelumnya, kali ini segalanya berubah. Tidak ada lagi format tradisional di panggung musik Korut. Penari latar menggunakan rok pendek dan sepatu hak tinggi, menampilkan gerakan tersinkronisasi mirip dengan pertunjukan kompetisi trot Korea Selatan. Musisi yang mengenakan gaun yang memperlihatkan bahu bergoyang menambah estetika modern dan hampir sinematik pada pertunjukan itu.

Biasanya, pertunjukan musik Korut lebih lambat dan khidmat. Kali ini, seluruh presentasi menampilkan ritme ceria, aransemen bergaya pop, dan efek multimedia. Korut telah berubah. Kim Jong-un boleh saja menerapkan Hukum Penolakan pemilikiran dan Budaya Reaksioner untuk mengekang penyebaran budaya pop Korsel, tapi pertunjukan musik ini menandai penerimaan selektif terhadap elemen hiburan global yang dikampanyekan dari selatan Semenanjung Korea.

Sejumlah pakar mengatakan Pyeongyang sedang memperkuat strategi kecanggihan ala Korut sebagai alat propaganda nengara.

Berbicara pada parade militer pasca-pertunjukan, Kim Jong-un menyemangati peserta. Ia menekankan pentingnya sukses acara itu, dan menyampaikan ucapan selamat kepada semua yang terlibat dalam perayaan ulang tahun ke-80 Partai Buruh Korea.

Acara ini dihadiri PM Tiongkok Li Qiang, wakil Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev, pejabat senior negara-negara ASEAN, termasuk Vietnam, Laos, dan Indonesia.

Pertunjukan ini mencakup ekshibisi senam berskala besar, yang menampilkan anak-anak sekolah melakukan gerakan jungkir balik untuk menggambarkan bunga sedang mekar. Di akhir acara, anak-anak berlari ke arah Kim Jong-un dengan tangan terentang, berteriak; Terima kasih, Bapak Marsekal.

Di tengah acara, penampil mempertontonkan aksi akrobatik dan pertunjukan bertema militer, termasuk adegan gulat, parade kuda, lompat ring api, turun dari tali tunggal oleh pasukan khusus, dan aksi kekuatan, yang menekankan perpaduan khas Korut antara kekerasan dan keindahan artistik.

Koreografi rumit itu adalah hasil latihan keras. Peserta menjalani lebih enam jam latihan setiap hari dengan pembatasan makanan, air, dan penggunaan toilet. Pengamat Barat menyebutnya permainan yang melanggar hak asasi manusia.

Back to top button