Crispy

Lama Ditutupi, Cina Akui Kehilangan Lima Tentara Dalam Bentrok dengan India

  • Cina kehilangan Qi Fabao, komandan resimen PLA Xinjiang.
  • Sebelumnya, Cina bersikeras menututp kehilangan pasukannya dalam bentrok itu.

JERNIH — Delapan bulan setelah bentrok tentara India-Cina di perbatasan sengketa di Lembah Galwan, Beijing mengakui kehilangan lima tentara.

Empat tentara tewas dalam bentrok tak bersenjata api itu. Satu perwia terluka parah dan akhirnya tewa.

Situs NDTV melaporkan perwira yang tewas adalah Qi Fabao, komandan resimen dari Komando Militer Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Xinjiang.

Usai bentrokan Cina sama sekali tak menyebut kehilangan tentanga. India secara terbuka mengakui kehilangan 20 tentara dalam bentrokan di sebelah timur Ladakh itu.

Ketika sejumlah media menyebut Cina kehilangan 45 tentara, Beijing membantah keras. Pejabat Cina saat itu hanya mengatakan menderita kehilangan tentara dalam bentrok 15 Juni 2020, tapi tak menyebut jumlah.

Hua Chunying, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, mengatakan pengungkapan ini penting untuk memberi kebenaran kepada publik. Publik, katanya, telah menunggu kebenaran kisah ini.

Bentrok tentara India-Cina terjadi di Lembah Galwan, ketika personal PLA mencegah tentara India berbaris ke titik patroli tradisional mereka.

Kedua pasukan tidak menggunakan senjata api. Tentara Cina menggunakan senjata abad pertengahan, yaitu gada berduri. Pasukan India tak siap, dan berkelahi dengan tangan kosong.

Setelah bentrokan, beberapa tentara India dijadikan tawanan perang oleh Cina. Kolonel Santosh Babu, komenadan 16 Bihar, tewas dalam pertempuran itu.

Kini, Cina dan India sepakat menarik pasukan dari perbatasan sengketa. Penarikan dilakukan serempak dari tepi Danau Pangong di timur Ladakh, jauh di selatan Lembah Galwan.

Kedua negara mencapai kesepakatan penarikan pasukan hanya untuk satu hal, khawatir serdadunya tak tahan dengan dingin Pegunungan Himalaya.

Back to top button