Crispy

Layanan Medis Online Pasien Covid-19 Lamban, Jokowi Turun Tangan

“Bapak Presiden memerintahkan untuk memeriksa penyebabnya kenapa, dan memastikan obat bisa tiba dalam hitungan jam”

JAKARTA – Keterlambatan distribusi obat bagi pasien isolasi mandiri Covid-19 melalui layanan medis online alias telemedisin, membuat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bergerak cepat. Bahkan meminta agar obat tersebut dapat sampai ke warga dalam hitungan jam.

Diketahui, telemedisin merupakan layanan medis online untuk mendapat pelayanan kesehatan dari jarak jauh. Layanan itu disediakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bagi pasien Covid-19 yang isolasi mandiri.

“Bapak Presiden memerintahkan untuk memeriksa penyebabnya kenapa, dan memastikan obat bisa tiba dalam hitungan jam,” ujar Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Abraham Wirotomo, di Jakarta, Rabu (2/2).

Menurut Abraham, informasi tersebut disampaikan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, saat rapat evaluasi PPKM. Bahkan setiap rapat kabinet , sang presiden selalu dengan sangat detail memastikan kesiapan dan upaya pemerintah dalam menyelamatkan masyarakat dari pandemi sudah berjalan dengan baik.

“Intinya Presiden selalu mengharapkan yang namanya pelayanan kepada masyarakat harus selalu diperhatikan,” kata dia.

Apa itu Layanan Telemedicine?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyediakan layanan telemedisin atau telemedicine bagi pasien isolasi mandiri (isoman) Covid-19, termasuk yang terinfeksi varian Omicron.

Pasien bergejala ringan dan tanpa gejala (asimptomatis) harus isolasi mandiri atau terpusat mengingat jumlah kasus terus melonjak.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan sasaran penggunaan layanan ini adalah pasien positif Covid-19 dan yang terinfeksi varian Omicron, baik tanpa gejala maupun bergejala ringan.

Selain itu, pasien minimal berusia 18 tahun dan berdomisili di Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi).

Karena itu, pasien Covid-19 dapat menggunakan layanan telekonsultasi dan paket obat gratis dengan mengakses layanan melalui https://isoman.kemkes.go.id/pesan_obat.

Platform telemedisin bekerja sama dengan 17 paltform lainnya, di antaranaya:

  1. Aido Health
  2. Alodokter
  3. GetWell
  4. Good Doctor
  5. Halodoc
  6. Homecare24
  7. KlikDokter
  8. KlinikGo
  9. Lekasehat
  10. LinkSehat
  11. Mdoc
  12. Milvik Dokter
  13. ProSehat
  14. SehatQ
  15. Trustmedis
  16. Vascular Indonesia
  17. YesDok.

Cara Mendapatkan Layanan Telemedicine

Bagi pasien positif Covid-19, maka dapat menggunakan layanan telemedicine dengan cara:

1. Melakukan Tes PCR

Pasien melakukan tes PCR di laboratorium yang telah terafiliasi dengan sistem New All Record (NAR) Kemenkes. Jika hasil tesnya positif, laboratorium penyedia layanan tes Covid-19 melaporkan data hasil pemeriksaan ke database Kemenkes (NAR) dan pasien akan menerima pesan WhatsApp (WA) dari Kemenkes RI (dengan centang hijau) secara otomatis.

Apabila tidak mendapatkan pemberitahuan melalui pesan WA, pasien bisa memeriksa NIK secara mandiri melalui situs https://isoman.kemkes.go.id.

2. Bisa Konsultasi dengan Dokter

Setelah mendapatkan pemberitahuan, pasien bisa melakukan konsultasi secara daring atau online dengan dokter di salah satu dari 17 layanan telemedisin.

Caranya:

Tekan tautan yang ada di pesan WA (WhatsApp) dari Kemenkes atau tautan yang muncul saat pengecekan NIK mandiri di situs https://isoman.kemkes.go.id.

Masukan kode voucher supaya bisa konsultasi dan dapat paket obat gratis.

Selesai konsultasi, dokter akan memberikan resep digital sesuai kondisi pasien dan resep tersebut dapat ditebus layanan online tersebut.

Catatan! Hanya pasien dengan kategori layak isoman (dengan kondisi tanpa gejala atau ringan) yang akan mendapatkan obat dan vitamin secara gratis.

Adapun paket obat gratis yang disediakan bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah, di antaranya:

Paket A untuk pasien tanpa gejala, terdiri dari: Multivitamin C, B, E, dan Zinc 10 tablet.

Paket B untuk pasien bergejala ringan, terdiri dari: Multivitamin C, B, E, dan Zinc 10 tablet. Kemudian, favipiravir 200mg 40 kapsul, atau Molnupiravir 200 mg – 40 tab, dan Parasetamol tablet 500mg (jika dibutuhkan).

Pilihan obat akan diberikan sesuai dengan gejala pasien. Sedangkan untuk pasien gejala sedang-berat harus dirawat di rumah sakit.

Back to top button