“Lebih Banyak Warga Mariupol Tewas Dalam Invasi Rusia Daripada di Bawah Pendudukan Nazi”
“Dalam dua bulan, tentara Rusia membunuh dua kali lebih banyak orang di Mariupol daripada yang dilakukan Nazi dalam dua tahun pendudukan kota selama Perang Dunia II,” kata Walikota Mariupol, Vadym Boychenko
JERNIH– “Dalam dua tahun, Nazi membunuh 10.000 warga sipil di Mariupol. Dan penjajah Rusia dalam dua bulan membunuh lebih dari 20 ribu penduduk Mariupol. Lebih dari 40.000 orang dideportasi secara paksa. Ini adalah salah satu genosida warga sipil terburuk dalam sejarah modern. Tentara Rusia dengan sengaja dan kejam menghancurkan kota kami dan penduduknya,”kata Walikota Mariupol, Vadym Boychenko, melalui Telegram.
Pabrik baja Azovstal Mariupol — yang telah berfungsi sebagai benteng terakhir bagi pejuang pro-Ukraina– — terbukti “hancur secara signifikan” oleh serangan Rusia, menurut laporan eksklusif CNN yang mengutip gambar satelit oleh Maxar Technologies dari pembangkit listrik pada hari Sabtu. Foto-foto menunjukkan atap yang rusak dan bangunan yang telah menjadi puing-puing, kata laporan itu. Laporan CNN lain pada hari berikutnya menyatakan bahwa Rusia memperkuat operasi ofensifnya di Ukraina timur dengan senjata dan peralatan militer berat.
Angkatan Bersenjata Ukraina menghancurkan sembilan target udara Rusia sejak Sabtu, menurut Ukinform.
Kementerian Pertahanan Rusia pada Ahad (1/5) mengatakan, peluru kendali mereka telah menghancurkan landasan pacu dan hanggar dengan senjata asing yang ada di lapangan terbang militer dekat kota Odesa, Ukraina. Kementerian Rusia juga mengatakan sistem pertahanan udaranya telah menembak jatuh dua pembom Su-24m Ukraina di atas wilayah Kharkiv. Angkatan Bersenjata Rusia menembaki rumah sakit kota Kharkiv dan bangunan tempat tinggal di dekatnya, menurut Kementerian Luar Negeri Ukraina.
Mariupol dibombardir secara biadab, kata Sri Paus
Paus Fransiskus pada Ahad menggambarkan perang di Ukraina sebagai “regresi mengerikan bagi kemanusiaan” yang membuatnya “menderita dan menangis”. Ia menyerukan koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi orang-orang yang terperangkap di pabrik baja Mariupol.
Berbicara kepada ribuan orang di Lapangan Santo Petrus untuk berkat siangnya, Fransiskus sekali lagi secara implisit mengkritik Rusia, dengan mengatakan bahwa Mariupol telah “dibombardir dan dihancurkan secara biadab.”
Evakuasi
Kementerian Pertahanan Rusia pada Ahad juga mengatakan, dua kelompok warga sipil meninggalkan daerah pemukiman di sekitar pabrik baja Azovstal di kota Mariupol, Ukraina selatan, Sabtu lalu. Kementerian mengatakan total 46 warga sipil telah meninggalkan daerah itu dan diberi makanan dan tempat tinggal.
Ratusan—sumber lain menyebut ribuan–pejuang Ukraina dan beberapa warga sipil diyakini bersembunyi di pabrik besar setelah pengepungan Rusia di kota Pelabuhan tersebut. Banyak upaya untuk mengatur gencatan senjata untuk memungkinkan penduduk meninggalkan kota telah gagal. Moskow dan Kyiv berulang kali hanya saling menyalahkan.
Pada hari Sabtu saja, 78.000 orang Ukraina mengevakuasi diri ke negara-negara yang berbatasan, menurut Layanan Penjaga Perbatasan Negara Ukraina. Evakuasi warga sipil dari kota pelabuhan Mariupol di bagian tenggara Ukraina yang sebagian besar dikuasai Rusia dapat dilakukan pada Minggu, kata pejabat setempat.
Dewan kota Mariupol dan gubernur setempat mengatakan kepada penduduk yang ingin pergi ke kota Zaporizhzhia, Ukraina, untuk berkumpul di titik evakuasi di Mariupol pada pukul 4 sore waktu setempat (1300 GMT). Namun disebutkan evakuasi tersebut gagal karena sabotase pihak Rusia.
Sekitar 5,5 juta orang Ukraina telah meninggalkan negara itu sejak invasi dimulai, menurut Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi dengan data pembaruan pada Ahad pagi. Sebagian besar pengungsi terdiri dari wanita dan anak-anak karena pria Ukraina usia dinas militer tidak diizinkan untuk meninggalkan negara.
Para pengungsi sebagian besar telah menetap di sekitar Eropa, dengan beberapa mencoba memasuki Amerika Serikat melalui perbatasan Meksiko. Polandia memiliki jumlah terbesar pengungsi Ukraina pada hari Minggu, dengan sekitar 3 juta memasuki negara itu sejak 24 Februari.
Mengamankan kontrol Kherson
Rusia mungkin bertujuan untuk memberikan pengaruh politik dan ekonomi yang kuat di wilayah selatan Ukraina, Kherson, dalam jangka panjang, setelah mengesampingkan pengembaliannya ke kendali Ukraina dan memulai peralihan mata uang ke rubel, kata Inggris.
“Sejak merebut … Kherson pada awal Maret, Rusia telah berusaha untuk melegitimasi kendalinya atas kota dan daerah sekitarnya melalui pemasangan pemerintahan pro-Rusia,” kata Kementerian Pertahanan Inggris via Twitter pada Ahad (1/5). Kendali abadi Rusia atas wilayah dan jaringan transportasi akan menguntungkan kemampuannya untuk mempertahankan kemajuan ke utara dan barat dan meningkatkan kontrol keamanannya terhadap Krimea di dekatnya, tambah pembaruan tersebut.
Invasi Rusia sampai hari Ahad telah menewaskan minimal 219 anak-anak dan melukai 404, menurut Kantor Jaksa Agung Ukraina. Korban Rusia sejak awal invasi termasuk 23.500 personel, 1.206 tank, 451 sistem artileri, 80 sistem perang anti-pesawat, 155 helikopter, 1.796 kendaraan dan tangki bahan bakar dan 84 rudal jelajah, menurut data pembaruan Ahad pagi oleh Staf Umum Ukraina dari Angkatan Bersenjata. Presiden Zelensky menyatakan bahwa militer Ukraina telah berhasil menghancurkan lebih dari 1.000 tank Rusia. [Reuters/Jerusalem Post]