Lebih dari Separo Calon Vaksin Covid Sudah Dibeli Negara kaya
Organisasi nirlaba tersebut menyebut kesepakatan tersebut karena perusahaan farmasi pemilik vaksin corona ingin mendapatkan keuntungan.
JERNIH-Sejumlah negara kaya dilaporkan telah memborong lebih dari setengah calon vaksin corona.
Oxfom yang merupakan organisasi non-pemerintah, melaporkan temuannya dari fakta data yang dikumpulkan dan dianalisis oleh perusahaan analisis Airfinity.
Adapun Negara-negara kaya pembeli vaksin terseut merupakan 13 persen populasi dunia.
Dalam laporannya Oxfam menyebut mereka meneliti kesepakatan yang dibuat oleh produsen farmasi yang memiliki lima kandidat vaksin yang kini tengah menjalani uji coba tahap akhir.
Adapun lima kandidat vaksin tersebut adalah AstraZeneca, Gamaleya/Sputnik, Moderna, Pfizer dan Sinovac.
“Akses ke vaksin seharusnya tak bergantung pada di mana Anda tinggal atau berapa banyak uang yang Anda miliki,” kata Robert Silverman dari Oxfam America seperti dikutip dari AFP, Kamis (17/9/2020).
“Pengembangan dan persetujuan vaksin yang aman dan efektif sangat penting, tetapi yang sama pentingnya adalah memastikan vaksin tersedia dan terjangkau untuk semua orang.”
Kini Oxfam dan organisasi lain meminta agar vaksin bisa didistribusikan secara adil dan merata tanpa biaya alias gratis. Setidaknya perusahaan farmasi membagikan pengetahuan mereka secara bebas tanpa paten sehingga tidak terjadi monopoli.
“Ini hanya akan mungkin jika perusahaan farmasi mengizinkan vaksin diproduksi seluas mungkin dengan membagikan pengetahuan mereka secara bebas tanpa paten, daripada melindungi monopoli mereka dan menjual kepada penawar tertinggi,” kata Oxfam.
Dalam hitungan Oxfam, dari lima kandidat vaksin tersebut jika digabungkan akan mencapai hitungan sekitar 5,9 miliar dosis atau cukup untuk memberi vaksin bagi tiga miliar orang di dunia. Kesepakatan pembelian oleh Negara maju mencapai 5,3 miliar dosis.
Negara-negara maju telah mengantongi persetujuan 2,7 miliar dosis atau 51 persen dari produksi vaksin. Adapun Negara kaya tersebut diantaranya Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa, Australia, Hong Kong dan Makau, lalu Jepang, Swiss serta Israel.
Selanjutnya sisanya 2,6 miliar dosis telah dibeli oleh atau dijanjikan ke negara-negara berkembang antara lain India, Bangladesh, China, Brasil, Indonesia dan Meksiko.
Oxfam bahkan telah menyebut Moderna telah menerima 2,5 miliar dolar dari uang pembayar kandidat vaksin yang tengah diuji coba tersebut.
Diperkirakan saat ini Virus corona telah menyebabkan 945.159 kematian serta menginfeksi 30 juta orang di seluruh dunia. (tvl)