Lewat ‘Aplikasi Rahasia’ Polisi Australia dan Selandia Baru Bongkar Organisasi Mafia
Polisi Australia menangkap 224 orang, yang kini menghadapi lebih dari 526 dakwaan, menutup enam laboratorium narkoba bawah tanah, dan menyita senjata api dan uang tunai puluhan juta dolar AS.
JERNIH—Kepolisian Australia dan Selandia Baru berhasil menangkap ratusan tersangka setelah aplikasi “ANoM” yang dijalankan secara rahasia berhasil diretas FBI selama bertahun-tahun. Europol dan FBI bakal mengungkap temuannya.
Kepolisian di Australia dan Selandia Baru Selasa (8/6) lalu mengungkap operasi besar-besaran selama tiga tahun yang berhasil menangkap ratusan tersangka kejahatan terorganisir melalui akses ke sebuah platform komunikasi “terenkripsi.” Polisi mengatakan bahwa para penyidik telah berhasil memiliki akses ke platform bernama “ANoM” itu selama bertahun-tahun.
“Komunikasi terenkripsi yang diduga berisi rencana untuk melakukan pembunuhan, perdagangan narkoba massal dan distribusi senjata berhasil didekripsi dari platform yang dijalankan secara rahasia oleh FBI itu,” kata Polisi Federal Australia (AFP). Platform ANoM itu sebelumnya disebar dari mulut ke mulut atas dasar undangan di lingkaran kejahatan terorganisasi.
Bongkar ‘mafia’
Polisi Australia mengatakan telah berhasil menangkap 224 orang, yang kini menghadapi lebih dari 526 dakwaan. Mereka juga berhasil menutup enam laboratorium narkoba bawah tanah dan berhasil menyita senjata api dan uang tunai puluhan juta dolar AS.
“Kami menduga bahwa mereka adalah anggota dari geng-geng motor ilegal, mafia Australia, sindikat kejahatan Asia dan kelompok-kelompok kejahatan serius dan terorganisasi,” kata Komisaris Polisi Federal Reece Kershaw. “Mereka diduga telah memperdagangkan obat-obatan terlarang ke Australia dalam skala industri,”kata dia.
Menurut Perdana Menteri Australia Scott Morrison, operasi ini,”…telah memberikan pukulan telak bagi kejahatan terorganisasi, tidak hanya di negara ini, tetapi juga akan menggema terhadap kejahatan terorganisasi di seluruh dunia”.
Kepolisian Australia juga meyakini bahwa operasi ini telah membantu mencegah sebuah rencana pembunuhan yang menargetkan sebuah keluarga beranggotakan lima orang.
Sementara itu, kepolisian Selandia Baru menggambarkan operasi ini sebagai “tindakan penegakan hukum paling canggih di dunia terhadap kejahatan terorganisir hingga saat ini.”
Selama operasi tersebut, pasukan keamanan Selandia Baru berhasil menyita metamfetamin, senjata api, dan jutaan dolar dalam bentuk uang tunai dan aset.
Detektif Inspektur Greg Williams mengatakan sebanyak 35 orang ditangkap di Selandia Baru atas 900 tuduhan “pengedaran narkoba, pencucian uang dan tuduhan lainnya”. Mereka dijadwalkan hadir di pengadilan, Selasa (8/6).
Sementara itu, Europol yang merupakan badan kepolisian Uni Eropa (UE) mengatakan akan mengadakan konferensi pers pada Selasa (08/06) terkait apa yang dijuluki sebagai “tindakan penegakan hukum besar terhadap penjahat terkemuka dunia” di lebih dari dua belas negara.
“Operasi ini adalah upaya paling mutakhir yang ada saat ini dalam membongkar aktivitas para penjahat yang beroperasi dari keempat penjuru dunia,” kata Europol. Perwakilan dari FBI (Amerika Serikat) dan polisi federal Belanda, Swedia dan Australia juga akan hadir, tambah Europol.
Tahun lalu, polisi Eropa telah berhasil memecahkan jaringan komunikasi terenkripsi (dikenal sebagai EncroChat), yang digunakan oleh geng kriminal di seluruh benua.
Belgia juga berhasil menangkap puluhan tersangka pada awal tahun ini setelah polisi memecahkan Sky ECC, sebuah sistem obrolan terenkripsi lainnya. Saat itu Otoritas Belgia berhasil menyita lebih dari 17 ton kokain.
Penggerebekan terkait operasi ini sejatinya pertama kali terlihat di Jerman dan di tempat lain pada Senin (7/6). Namun, polisi Jerman hanya mengonfirmasi sedikit rincian operasi pada awalnya. Barulah kemudian berdasarkan zona waktu, Australia dan Selandia Baru menjadi yang pertama mengeluarkan informasi lebih lengkap pada Selasa (8/6) lalu.
Operasi penggerebakan di Jerman paling kentara terlihat di kota Frankfurt dan negara bagian Hessen, Senin (7/6) lalu. Namun, penggerebakan lain di seantero negeri juga terlihat di apartemen, gudang, dan tempat bisnis.
Menurut polisi, pasukan keamanan juga telah melakukan penangkapan di kota Wiesbaden. Mereka juga menjanjikan mengungkap lebih banyak detail operasi pada Selasa (8/6) lalu. [AP/DPA/LUSA]