Malaysia Mulai Sekolah Tatap Muka 1 Maret Mendatang
Tahap pertama yang diizinkan sekolah tatap muka justru anak-anak prasekolah, tahun pertama dan kedua dengan pertimbangan agar para guru mempunyai waktu untuk mengenalkan dan membiasakan anak-anak prasekolaht dengan SOP baru di sekolah.
JERNIH-Pemerintah Malaysia memutuskan membuka sekolah untuk menjalankan sekolah tatap muka pada bulan Maret, adapun yang nantinya melakukan sekolah tatap muka pada tanggal 1 Maret adalah para siswa prasekolah, kelas satu dan dua. Sepekan kemudian kpada tanggal 8 Maret giliran siswa kelas tiga hingga kelas enam yang akan bersekolah tatap muka.
“Untuk siswa sekolah menengah grup A di Johor, Kelantan, Terengganu dan Kedah akan dimulai pada 4 April, diikuti pada 5 April yang melibatkan grup B untuk negara bagian lain” kata Menteri Pendidikan Malaysia Radzi Jidin dalam acara jumpa pers di Putrajaya, pada Jumat (19/2/2021) lalu.
Kementerian Pendidikan Malaysia (MOE) memutuskan yang pertama kembali ke sekolah adalah anak-anak prasekolah, tahun pertama dan kedua dengan pertimbangan untuk memberi ruang bagi para guru dalam membiasakan anak-anak prasekolah dengan SOP baru di sekolah.
Sekolah yang juga diizinkan melakukan tatap muka pada tanggal 1 maret adalah sekolah kejuruan untuk Sertifikat Kejuruan Malaysia dan diploma. Sementara untuk Sekolah internasional dan pusat pendidikan baru diizinkan beroperasi secara tatap muka pada 8 Maret.
Radzi Jidin mengatakan, tanggal pembukaan penuh sekolah tersebut berlaku pada semua sekolah yang terdaftar di MOE.
Demikian juga permulaan pembukaan kembali sekolah tersebut diterapkan pada semua sekolah negeri, sekolah bantuan pemerintah, sekolah swasta, dan lembaga pendidikan yang terdaftar di MOE.
“Untuk sekolah yang tidak terdaftar di MOE, juga disarankan mengikuti full opening date sekolah dan mematuhi semua prosedur operasional standar (SOP) yang ditetapkan,”.
Radzi mengingatkan agar semua pihak mematuhi SOP sehingga seluruh siswa dan pengajar dapat menjalani sekolah dalam kondisi aman.
“Dibukanya sekolah menengah setelah libur semester sekolah dikarenakan pemberian ruang bagi siswa Sijil Pelajaran Malaysia (SPM) atau Ijazah Pembelajaran Malaysia yang membutuhkan lebih banyak ruang,” katanya. (tvl)