- Kim Keon Hee resmi membuat sejarah sebagai mantan first lady Korsel pertama yang menjalani sidang kasus korupsi.
- Penyidik memperkirakan total pendapatan Kim sekitar 1,03 miliar won, atau Rp 12 miliar.
JERNIH — Kim Keon Hee, mantan first lady Korea Selatan (Korsel), Rabu 24 September menjalani sidang perdana kasus korupsi.
Korea Times menulis kehadirannya di ruang sidang menandai kali pertama dalam sejarah Korsel seorang mantan ibu negara diadili atas tuduhan korupsi.
Pengadilan Distrik Pusat Seoul mengizinkan wartawan mengambil foto dan merekam kehadirannya selama satu menit sejak ia memasuki ruang sidang.
Saat masuk Kim mengenakan setelan jas biru tua, bukan seragam penjata. Pakaian ini diperbolehkan bagi narapidana yang belum divonis. Namun lencana penjara bernomor 4398 terpasang di jaketnya.
Selama proses identifikasi, ketika hakim menanyakan pekerjaannya, Kim menjawab; “Menganggur.” Ia juga menolak persidangan oleh juri.
Penahanan dan dakwaan Kim terjadi setelah pembentukan tim penasehat khusus pada Juli 2025, yang bertujuan menyelidiki berbagai tuduhan yang melibatkannya.
Kim, kini berusia 51 tahun, menghadapi tuduhan terlibat manipulasi saham Deutsch Motors antara 2009-2012. Ia diduga berpartisipasi dengan para eksekutif perusahaan dan pemodal untuk menghasilkan 810 juta won keuntungan ilegal.
Ia dan suaminya, mantan presiden Korsel Yoon Suk Yeol. mendapatkan keuntungan 270 juta won dari layanan jajak pendapat sebelum pemilikah 2022. Layanan itu diberikan secara gratis oleh pialang politik. Keduanya melanggar UU dana kampanye.
Kim juga dituduh menerima barang-barang mewah, termasuk kalung berlian dan tas tangan bernilai 80 juta won dari mantan pejabat Gereja Unifikasi dengan imbalan bantuan politik setelah kemenangan Yoon dalam pemilu.
Penyidik memperkirakan total pendapatan Kim sekitar 1,03 miliar won, atau Rp 12 miliar. Penyidik mengajukan permohonan agar pengadilan membekukan asset Kim.
Mantan presiden Yoon Suk Yeol, suami Kim, juga akan menghadapi sidang perdana kasus pemberontakan terkait deklarasi darurat militer pada Desember 2024. Korsel akan punya mantan presiden dan ibu negara yang mendekam di penjara.
