Maret Mendatang Paus Fransiskus Dijadwalkan Bertemu Ulama Syiah di Irak
Namun, perjalanan itu dapat ditunda atau dibatalkan kapan saja tergantung pada situasi keamanan atau kondisi kesehatan terkait dengan pandemi virus corona.
JERNIH-Paus Fransiskus dijadwalkan melakukan kunjungan ke Irak pada Maret mendatang. Dalam kunjungan perdananya itu, Paus Fransiskus akan bertemu dengan ulama top Syiah, Grand Ayatollah Ali Sistani.
Dilansir AFP, Kamis (28/1/2021), pemimpin Gereja Katolik Khaldea di Irak yang juga rohaniwan senior Katolik, Louis Sako, menjelaskan bahwa pertemuan kedua tokoh tersebut akan menjadi ‘kunjungan privat’ antara dua tokoh agama ‘tanpa formalitas’.
Rencananya Paus Fransiskus akan berada di Irak mulai tanggal 5 hingga 8 Maret mendatang. Paus Fransiskus dijadwalkan mengunjungi ibu kota Baghdad, kemudian kota Mosul dan Ur, yang menjadi tempat kelahiran Abraham atau Nabi Ibrahim.
Menurut Sako, dalam pertemuan tersebut, kedua tokoh diharap menandatangani dokumen soal ‘persaudaraan manusia untuk perdamaian dunia’.
Dokumen itu merupakan naskah antaragama yang mengecam ekstremisme dan sebelumnya telah ditandatangani Paus Fransiskus dengan ulama Sunni terkemuka, Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed al-Tayeb, tahun 2019 lalu.
Sebelum terjadi konflik di dalam negeri, Irak mempunyai penduduk beragama Kristen sebanyak 1,5 juta warga, namun komunitas tersebut dirusak oleh konflik berkelanjutan. Saat ini, diperkirakan hanya sekitar 400 ribu warga Kristen yang tersisa di wilayah Irak.
Mereka berharap, kunjungan Paus Ftansiskus akan membantu tantangan yang dihadapi komunitas Kristen di Irak, termasuk pengungsian berkepanjangan dan sedikitnya perwakilan dalam pemerintahan.
Irak didera konflik berkepanjangan. Setelah terjadi invasi pimpinan Amerika Serikat (AS) ke Irak tahun 2003, dilanjutkan konflik sectarian yang menyebabkan warga Kristen di Irak untuk melarikan diri karena diserang kelompok Islamic State (ISIS) tahun 2014.
Pada kamsi (21/1/2021) lalu Paus Fransiskus mengirim pesan kepada presiden Irak mengutuk serangan ganda bom bunuh diri di pasar Baghdad yang menewaskan sedikitnya 32 orang dan lebih dari 100 orang terluka sebagai “tindakan brutal yang tidak masuk akal”.
“Beliau (Paulus Fransiskus) menyesalkan tindakan brutal yang tidak masuk akal ini dan berdoa untuk para korban yang meninggal dan keluarga mereka, untuk yang terluka dan untuk personel darurat yang bertugas,” kata pesan itu. (tvl)