Crispy

Massa Reuni 212 Diminta Tak ‘Nginap’ di Masjid Istiqlal, Ini Alasannya

JAKARTA – Massa reuni akbar 212 bakal memadati daerah sekitar Monumen Nasional (Monas) pada 2 Desember 2019. Jumlahnya pun tidak main-main, sekitar satu juta orang. Jika sebelumnya, para jamaah yang mengikuti kegiatan memilih bermalam di Masjid Istiqlal, namun tidak tahun ini.

Kepala Humas dan Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah, mengatakan masjid tersebut kini tengah direnovasi, karena itu pihaknya bimbang dengan massa reuni akbar 212 apabila menginap.

Menurutnya, risikonya besar jika massa Reuni 212 tetap menginap. Apalagi alat berat dan kabel berserakan di mana-mana. Bahkan hanya bisa beribadah di lantai utama. Itupun setengah ruangan yang terpakai. Sedangkan tempat shalat di lantai dua masih dalam pengerjaan renovasi.

“Saya rasa agak susah. Siapa yang mau tanggung jawab ada alat berat di atas, dia tidur di bawah, malam hari (alat beratnya) jatuh. Resikonya besar sekali,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (30/11/2019).

Tak hanya itu, lanjut Abu, dari tujuh pintu masjid, hanya satu yang dibuka yakni pintu As Salam. Demikian pula gerbang masjid. Sehingga mereka yang hendak masuk hanya bisa melalui pintu dari arah tersebut.

“Jangankan saudara-saudara kita di luar kota mau mampir, ini jamaah rutin saja ngantri,” katanya.

Begitu juga dengan lokasi parkiran, tak dapat menampung lebih dari 100 mobil. Ari bersih pun demikian, hanya 15 persen yang bisa digunakan. Walau begitu, pihaknya tetap membuka diri bagi massa yang ingin shalat atau beristirahat sejenak.

“Kami tidak bisa berbuat banyak karena memang proyek sedang puncak-puncaknya. Kami tidak ada perisapan-persiapan khusus karena memang seperti ini,” kata dia.

Menurut Abu, pihaknya juga belum mendapatkan surat pemberitahuan atau koordinasi dari panitia Reuni 212 sehubungan dengan acara yang digelar 2 Desember 2019 nanti. [Fan]

Back to top button