Menentang Paus Fransiskus, Pastor Jerman Berkati Hubungan Sesama Jenis
- Maret lalu, 2.000 pastor, teolog, dan anggota Gereja Katolok di Jerman dan Austria menandatangani petisi untuk memberkati pasangan sesama jenis.
- Pew Research Center menunjukan 86 persen orang Jerman berpikir homoseksualitas harus diterima.
JERNIH — Lebih seratus pastor Katolik di Jerman menentang vatikan, dan menikahkan pasangan sesama jenis.
“Jika kita mengatakan Tuhan adalah cina, saya tiadk dapat mengatakan kepada orang-orang yang merangkul kesetiaan, persatuan, dan tanggung jawab satu sama lain, bahwa mereka bukanlah cinta. Itu cinta kelas lima atau enam,” kata Christian Olding, seorang pastor di Geldem, kota di sebelah barat Jerman.
Maret lalu, kantor doktrinal Vatikan mengatakan para pastor tidak dapat memberkati hubungan sesama jenis sebagai pengganti pernikahan meski itu dilakukan di negara-negara seperti Jerman.
Pernyataan Vatikan membuat marah kaum liberal di dalam 1,3 miliar anggota gereja.
“Saya menantikan pemberkatan. Kami akan memiliki sebua bentuk hubungan; heteroseksual klasik, pasangan bercerai dan menikah lagi, pasangan belum menikah dan pasangan sesama jenis,” kata Olding. “Kita akan memiliki seluruh keragaman cinta.”
Pastor dan keuskupan di sekujur Jerman telah bergabung dengan prakarsa Liebe Gewinnt, atau Love Wins, dengan memberkati pasangan sesama jenis di Berlin, Muenchen, dan Koeln, serta di wilayah pedesaan.
Larangan pemberkatan hubungan sesama jenis, yang disetujui Paus Fransiskus, memicu perbedaan pendapat di dalam gereja. Di sisi lain, Paus Fransiskus mengadakan pertemuan dengan pasangan gay dan mendorong mereka yang ingin membesarkan anak anak mereka di gereja untuk melakukannya
Tahun 2013, Paus Fransiskus membuat pernyataan terkenal; “Siapakah saya yang akan dihakimi tentang orang gaya yang mencari Tuhan dan mencoba hidup menurut aturan gereja.”
Gereja mengajarkan bahwa menjadi gay tidak secara inheren berdosa, tapi melarang aktivitas seksual sesama jenis.
Maret lalu, lebih 2.000 pastor, teolog, dan anggota Gereja Katolik di Jerman dan Austria menandatangani petisi untuk memberkati pasangan sesama jenis.
“Ketika seseorang mengatakan sesuatu tidak dapat didiskusikan lagi, saya merasa itu tidak masuk akal dan tidak pantas,” kata Olding.
“Saya hidup di tengah masyarakat. Saya tidak ingin lepas dari realitas kehidupan sehari-hari orang-orang yang saya dampingi sebagai pendeta,” lanjutnya.
Menurut Pew Research Center, sebuah lembaga pemikir yang berbasis di AS, 86 orang Jerman berpikir homoseksualitas harus diterima.