Crispy

Menhan Jerman: Cadangan Militer Rusia Mungkin tak Sekuat yang Diduga

Lambrecht memuji keberanian warga Rusia yang mulai menyuarakan kritik publik terhadap Putin. Meskipun, kata dia, dirinya tidak berharap perbedaan pendapat itu cukup untuk menyebabkan kejatuhan Putin dalam jangka pendek. “Ketika Anda melihat sistem intimidasi yang dibangun secara konsisten oleh Putin selama beberapa tahun terakhir, sangat mengesankan ketika orang-orang di Rusia menyuarakan kritik mereka secara terbuka,” katanya.


JERNIH– Rusia telah menderita kerugian pasukan dan peralatan yang signifikan di Ukraina, dan dampak serangan balasan terbaru Kyiv itu mengungkapkan bahwa cadangan militer Rusia lebih kecil dari yang diperkirakan. Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Jerman, Christine Lambrecht, dalam sebuah wawancara dengan Reuters.

Sementara, hingga saat ini Presiden Rusia, Vladimir Putin, belum mengeluarkan satu kata pun secara terbuka tentang kekalahan yang diderita pasukannya bulan ini. Pejabat Ukraina mengatakan 9.000 km persegi (3.400 mil persegi) telah direbut kembali, wilayah itu seukuran negara Siprus.

“Militer Rusia telah menderita kerugian yang signifikan sekarang, baik dalam pasukan dan peralatan,” kata Menteri Pertahanan Lambrecht, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Jumat (16/9) lalu. “Gagasan bahwa pasukan Rusia memiliki sarana militer yang hampir tidak terbatas, (ternyata) tidak sesuai dengan kenyataan,” kata dia.

Lambreht mencatat, Rusia perlu memperbaiki banyak peralatan dan mengalami kesulitan merekrut personel baru yang cukup. “Akan sangat menarik untuk melihat seberapa besar sisa cadangan militer Rusia sebenarnya. Saya pikir itu jauh lebih sedikit daripada yang mungkin kita duga sebelumnya,”kata Lambrecht.

Namun demikian, kata dia, orang tidak boleh salah: Rusia jauh dari kekalahan dan masih memiliki berbagai opsi militer.

Pada saat yang sama, Lambrecht memuji keberanian warga Rusia menyuarakan kritik publik terhadap Putin. Meskipun, kata dia, dirinya tidak berharap perbedaan pendapat itu cukup untuk menyebabkan kejatuhan Putin dalam jangka pendek. “Ketika Anda melihat sistem intimidasi yang dibangun secara konsisten oleh Putin selama beberapa tahun terakhir, sangat mengesankan ketika orang-orang di Rusia menyuarakan kritik mereka secara terbuka,” katanya.

“Tetapi saya tidak memiliki kesan bahwa kritik ini telah mencapai tingkat yang akan menyebabkan kejatuhan Putin dalam waktu dekat,” tambah menteri itu.

“Saya bisa memahami harapan itu tetapi saya belum melihatnya terjadi. Tentu saja, saya berharap kritik ini akan mendorong orang lain untuk berbicara juga.”

Dalam ekspresi yang jarang dari perbedaan pendapat publik pada saat Rusia mengambil risiko hukuman penjara berat karena “mendiskreditkan” angkatan bersenjata atau menyebarkan “informasi palsu yang disengaja” tentang mereka, Beberapa politisi lokal akhir-akhir ini menyerukan agar Putin dipecat karena perang Ukraina.

Tentang Ukraina, Lambrecht mengatakan Berlin siap mendukung Kyiv dalam jangka panjang. Ukraina telah mendorong Berlin selama berbulan-bulan untuk memasok Kyiv dengan lebih banyak senjata berat, dan untuk mulai mengirimkan juga tank-tank. Permintaan itu ditolak Kanselir Jerman Olaf Scholz berulang kali.

Kamis lalu Lambrecht menjanjikan pengiriman beberapa peluncur roket, roket, dan pengangkut personel lapis baja tambahan ke Kyiv, tetapi bukan tank seperti yang diminta negara itu.

Ditanya apakah dia mengharapkan penduduk Jerman untuk terus mendukung sanksi Rusia di musim dingin mendatang, meskipun harga energi melonjak dan inflasi yang meroket, Lambrecht mengatakan pemerintah perlu menjelaskan bahwa itu akan mengatasi kekhawatiran eksistensial orang-orang di Jerman.

“Tentu saja, kita tidak bisa mengimbangi semuanya,” katanya. Tetapi “jika kita bisa melakukan itu (mengatasi masalah eksistensial), maka saya yakin bahwa dukungan orang-orang di sini di negara ini untuk Ukraina akan tetap kuat.” [Reuters/Arab News]

Back to top button