Crispy

Miliarder AS Kecam Donald Trump, Elon Musk: Kebijakan Tarif Itu tidak Membangun Apa-apa

  • Milairder tidak akan mendukung kebijakan tarif di atas 10 persen.
  • Donald Trump mempekerjakan penasehat ekonomi yang buruk.

JERNIH — Sejumlah pemodal dan miliarder investor AS mengkritik kebijakan tarif Presiden Donald Trump, dan menyebut tindakan itu akan mengakibatkan konsekuensi serius. Elon Musk mengatakan kebijakan tarif itu tidak membangun apa-apa.

Pada 2 April lalu Trump mengenakan tarif minimun 10 persen pada semua impor dan memperkenalkan bea timbal balik mulai 11 sampai 50 persen kepada puluhan negara yang dituduh mempertahankan ketidak-seimbangan perdagangan yang tidak adil.

Cina menanggapi dengan tarif timbal balik 34 persen pada impor AS. Sejumlah negara mengisyaratkan kesediaan berunding dengan Washington tetapi mengancam tindakan balasan jika pembicaraan gagal. Pasar global bereaksi tajam dengan indeks utama di AS, Eropa, dan Asia, jatuh dalam tiga hari berturut-turut.

CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon memperingatkan kenaikan tarif secara brutal itu mungkin akan meningkatkan inflasi, risiko resesi, dan efek negatif yang sulit dibalikan.

Ken Langone, miliarder dan pendiri perusahaan pengecer Home Depot, menggambarkan tarif tambhan 24 persen untuk Cina, selain 20 persen yang telah berlaku, sebagai terlalu agresif, terlalu cepat, dan menyebut tarif 40 persen untuk Vietnam sebagai omong kosong.

“Saya tidak mengerti rumusnya,” kata Langone, seraya mendesak Trump menggunakan pendekatan terukur seperti tarif menyeluruh 10 persen dengan keringanan yang dirundingkan berdasarkan kasus per kasua.

Ia mengharapkan Trump akan melakukan pembicaraan dengan mitra daang, karena saat ini yang dilakukan semua orang adalah perang tarif.

Stanley Druckenmiller, investor dana lindung nilaidan mentor Menteri Keuangan Scott Bessent, memposting pernyataan singkat di X pada hari Minggu. “Saya tidak mendukung tarif yang melebihi 10 persen,” tulisnya.

Investor Bill Ackman menyebut Trump sedang melakukan perang nuklir ekonomi. Ia menyeru tarif tetap 10 persen untuk ‘hak istimewa’ akses pasar ke AS tetapi menyarankan untuk menghentikan bea timbal balik selama 90 hari, agar memungkinkan perundingan pribadi. Ia juga menyebut Trump mengandalkan penasehat yang tidak kompeten.

“Ekonomi global sedang dihancurkan karena matematika yang buruk,” katanya.

Elon Musk, miliarder pendukung fanatik Trump, ikutan mengkritik dengan memposting komentar di media sosial yang menargetkan penasehat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro, arsitek utama rencana tarif.

“Ia tidak membangun apa-apa dengan kebijakan itu,” tulis Musk.

Kimbal Musk, saudara Elon Musk, mengutuk kebijakan tarif Trump dengan menyebutnya pajak struktural dan permanen bagi konsumen AS.

Back to top button