Crispy

Mitos-mitos Penyebaran dan Pengobatan Covid-19

  • Mitos terjadi akibat kekosongan informasi ilmiah tentang penyakit baru ini.
  • Ada beberapa cara menghentikan penyebaran mitos.

Sejak awal pandemi, berbagai kesalahan informasi, teori konspirasi, rumor, dan mitos beredar di sekitar penyebaran virus korona.

Di luar itu, mitos-mitos juga bermunculan di seputar pengobatan, dan pencegahan. Sedangkan ilmuwan masih terus mengadakan penelitian untuk memahami penyakit baru ini.

Melinda Frost, ketua tim pilar manajemen infodemik Badan Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan mitos muncul akibat kekosongan informasi.

Kekosongan informasi disebabkan ilmuwan belum bisa menjawab sebanyak mungkin pertanyaan sekitar penyakit ini.

Sylvie Briand, direktur Department of Global Infectious Hazard Preparedness WHO, mengatakan mitos seputar perawatan, obat-obatan, dan vaksin, didorong kepentingan komersial.

Sedangkan informasi yang salah tentang metode intervensi, seperti lepacakan kontak dan pemakaian masker, menciptakan kebingungan dan menimbulkan ketidak-percayaan terhadap institusi pemerintah, pakar, dan sains.

Tujuh bulan setelah pandemi, WHO mengidentifikasi kesalah-pahaman umum tentang Covid-19 dan menjadi mitos.

Mitos 1: Air Menularkan Covid-19

Menurut WHO, virus korona ditularkan melalui tetesan saat kontak langsung atau berdekatan dengan individu terinfeksi. Atau kontak tidak langsung melalui permukaan terkontaminasi, yang dikenal dengan sebutan transmisi fomite.

Kepada Al Jazeera, Briand mengatakan kemungkinan penularan lewat air, diminum atau saat berenang, telah diteliti dan dikesampingkan secara luas.

Namun, menjaga jarak fisik tetap penting saat berada di kolam renang. “Jika Anda berendang di kolam, Anda tidak bisa tertular Covid-19 melalui air, tapi kerumunan orang di kolam renang membuat Anda dekat dengan orang terinfeksi,” ujar Briand dalam tanya jawab WHO baru-baru ini.

Mitos 2: Pemutih dan Alkool Menyembuhkan Covid-19

Meminum atau menyemprotkan pemutih dan disifektan lainnya, seperti metanol, etanol, dan alkohol, pada tubuh anak tidak mencegah atau menyembuhkan Covid-19.

Otoritas kesehatan telah sangat berhati-hati terhadap penggunaan etanol, metanol, dan alkohol, dengan mengatakan semua itu hanya boleh digunakan untuk mendisifeksi permukaan.

“Jangan pernah menyemprotkan atau memasukan pemutih dan disinfektan ke dalam tubuh Anda,” demikian penjelasan WHO di situsnya. “Zat itu beracun jika tertelan, menyebabkan iritasi, kerusakan pada kulit dan mata.”

Tidak ada perawatan berlisensi untuk Covid-19, tapi beberapa obat sedang dipelajari dalam uji klinis besar, dan penelitian masih berlangsung.

Mitos 3: Antibiotik Membunuh Virus Korona

Antibiotik hanya bekerja melawan bakteri, bukan virus, dan tidak disarankan mengobati Covid-19 dengan antibiotik.

Namun, jika Anda dirawat di rumah sakit karena Covid-19, antibiotik membantu dalam kasus koinfeksi bakteri atau pneumonia.

Dr Amir Khan, dokter di Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Britania Raya, mengatakan Covid-19 adalah infeksi virus dan antibiotik tidak efektif melawan virus.

Namun, katanya, beberapa dokter menggunakan karena khawatir ada infeksi bakteri sekunder dan meresepkannya.

Mitos 4: Cuaca Mempengaruhi Penyebaran Covid-19

Virus korona dapat ditularkan dalam iklim apa pun, panas atau dingin. Bahkan menurut WHO, cuaca dingin dan salju tidak dapat membunuh virus.

Mengekspose diri dengan sinar matahari, atau suhu lebih tinggi dari 25 derajat Celcius, tidak akan melindungi Anda.

Briand mengatakan yang terjadi saat ini aadlah beberapa negara beriklim panas mengalami wabah. Negara beriklim dingin juga terkena wabah. Jadi, cuaca tidak terlalu mempengaruhi penularan virus.

Mitos 5: Covid-19 Menyebar Melalui Sepatu dan Pakaian

Risiko penyebaran virus korona melalui sepatu dan pakaian sangat rendah. Briand mengesampingkan kemungkinan ini berdasarkan penghitungan infeksi global.

“Jika begitu menular, kami akan memiliki lebih banyak kasus karena setiap sepatu dan pakaian terpapar virus,” kata Briand. “Jadi, penularan utama adalah melalui pernafasan.”

Sebagai tindakan pencegahan, WhO merekomendasikan untuk meninggalkan sepatu di pintu saat memasuki rumah. Terutama di tempat-tempat terdapat bayi dan anak kecil merangkak atau bermain di lantai.

Bagaimana Menghentikan Penyebaran Mitos

Tidak sulit menghentikan penyebaran mitos, dan itu bisa dimulai dari diri sendiri.

Pertama, terus mencari informasi berbaru. Kedua, gunakan sumber informasi berbasis sains terpercaya, seperti sering dirilis WHO dan badan kesehatan nasional.

Jika mendapat informasi, periksa sumber dan coba pastikan informasi yang Anda peroleh masuk akal secara ilmiah. Jika tidak masuk akal, jangan bagikan informasi itu ke yang lain.

Jika Anda yakin informasi yang Anda terima benar, bagikan ke sebanyak mungkin rekan.

Back to top button