Nadal – Djokovic, Siapa Terbaik?
WWW.JERNIH.CO – Stan Wawrinka, petenis Swiss urutan 18 ATP selalu punya kisah buruk ketika bertemu Rafael Nadal di Prancis Terbuka (Roland Garros). Katanya, “Nadal selalu ‘membunuh’ saya setiap saat.”
Wawrinka seolah ingin menunjukkan betapa sulitnya melawan petenis Spanyol itu. Sepanjang pertemuan Wawrinka yang lebih tua setahun dari Nadal sebanyak 21 kali, Nadal mengalahkannya sebanyak 19 kali. Terakhir di Master Paris 2019, Nadal unggul 6-4, 6-4.
Sebegitu besarnya daya “bunuh” Rafael Nadal sampai Novac Djokovic untuk kedua kalinya dalam perjumpaan itu mengalami kekalahan telak dengan skor 6-0. Artinya dalam satu game tersebut, Djokovic sama sekali tak berkutik. Sebaliknya, justru hal serupa tidak pernah dialami oleh Nadal.
Pertemuan petenis nomor 2 (Nadal) dan 1 (Djokovic) sudah berlangsung 56 kali sejak 2006. Pertemuan ini bahkan paling banyak dibandingkan dengan keduanya dengan Roger Federer. Dengan kata lain, pertandingan Nadal dan Djokovic adalah yang terpanas dan paling ditunggu sejauh ini.
Dari total pertemuan mereka, Djokovic memang masih unggul. Tetapi berkat kemenangan di Roland Garros (Prancis Terbuka) minggu silam, Nadal makin menipiskan selisih. Djokovic unggul 29 kali, sedangkan Nadal 27 kali.
Hanya saja partai final Roland Garros 2020 terasa kurang meyakinkan. Djokovic keteteran bahkan dalam dua game pertama sama sekali kurang memberikan perlawanan berarti. Nadal malah lebih kerepotan ketika di babak final bersua petenis Argentina, Diego Schwartzman.
Sepanjang pertemuan di Roland Garros hampir semuanya dimenangkan Nadal. Perjumpaan di babak final Perancis terbuka terakhir terjadi pada 2014. Kala itu Nadal mengakhiri perlawanan Djokovic dengan skor 3-6, 7-5, 6-2, 6-4. Final sebelumnya terjadi pada 2012. Berjalan sebanyak empat game dan berakhir dengan skor 6-4, 6-3, 2-6 dan 7-5.
Dengan catatan ini, sebenarnya Nadal lebih baik. Apalagi dengan tempo permainan panjang yang lebih dari 3 jam. Tetapi pertandingan dalam tempo terlama justru terjadi di Melbourne pada Australia Open 2012. Pertandingan yang dimenangi Djokovic dengan skor 5-7, 6-4, 6-2, 6-7 dan 7-5 itu berlangsung selama 5 jam 53 menit alias hampir 6 jam.
Catatan lain yang menarik, selama 56 kali pertemuan itu, sebanyak dua di antaranya dimenangi Nadal dengan notabene menang akibat Djokovic cedera. Pertama terjadi di perjumpaan pertama kali dan lagi-lagi di Prancis Terbuka 2006. Kala itu, Nadal masih 20 tahun, sedang Djokovic 19 tahun. Dua anak muda bersua di babak perempat final.
Nadal sudah unggul dua game dengan skor 6-4 dan 6-4. Djokovic mencoba menyusul di game ketiga dan meraih skor 2-3. Di saat itulah ia tiba-tiba melemparkan handuk gara-gara cedera kaki. Nadal melaju dan di final bertemu Roger Federer. Federer dikalahkan dan memenangi Roland Garros untuk kedua kalinya.
Pertemuan Nadal-Djokovic lain yang membuat petenis Serbia ini cedera berlangsung di semi final Wimbledon 2007. Djokovic sempat meraih game pertama dengan skor 6-3. Tetapi kemudian Nadal menyusul di dua game berikutnya dengan nilai 6-1 dan hanya 4-1 akibat pertandingan tak dilanjutkan.
Namun jika ditotal jumlah kemenangan antara keduanya, Nadal lebih unggul. Sepanjang karir Nadal bisa masuk final sebanyak 28 kali. Sedangkan Djokovic 27 kali.
Kemudian, dari jumlah masuk final di atas, Nadal menang sebanyak 20 kali. Sedangkan Djokovic 17 kali.
Dan tampaknya Prancis Terbuka adalah milik Nadal. Buktinya ia meraih 13 kali sebagai juara tunggal putra sejak 2005. Jauh berbeda dengan Djokovic, yang baru empat kali masuk final Perancis Terbuka dan tiga di antaranya kalah, alias hanya sekali menang mengalahkan Andy Murray di tahun 2016.
Tetapi kalau bicara Australia Terbuka, Djokovic lah pemiliknya. Dari delapan kali masuk final, kesemuanya ia menangi. Sedankan Nadal lima kali lolos final Astralia Open, dan empat kali kalah.
Lalu bagaimana dengan grand slam Wimbledon?
Djokovic enam kali menembus final. Sementara Nadal lima kali. Dari rekor masing-masing ini, Djokovic menang lima kali. Nah, Nadal baru dua kali.
Terakhir rekor di US Open. Nadal pernah lima kali di babak final dengan membawa empat juara. Musuh bebuyutannya, Djokovic delapan kali berada di final. Sayang hanya empat kali memenangi.
Jadi menurut Anda, siapa yang lebih banyak mencetak prestasi antara Djokovic dan Nadal? (*)