Crispy

NASA akan Bangun Jaringan Kereta Magnet di Bulan

  • Rel kereta bisa digulung. Gerbong mengambang saat meluncur.
  • Namun, astronot tidak bisa menggunakannya karena kereta hanya untuk mesin.

JERNIHBadan Antariksa AS (NASA) sedang mempertimbangkan untuk membangun kereta api di permukaan bulan, di tengah persiapan mengembalikan astronot dan menjadikan satelit Bumi itu sebagai pos orbital.

“Kami ingin membangun sistem kereta api pertama di Bulan, yang akan menyediakan transportasi muatan yang andal, otonom, dan efisien,” kata Ethan Schaler, pakar robotika di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di Pasadena, California.

Kereta api berteknologi tinggi, menurut Schaler, sangat penting bagi proyek Gateway NASA — stasiun ruang angkasa yang mengorbit Bulan dan berfungsi sebagai pusat eksplorasi planet secara luas, terutama untuk Mars.

“Sistem transportasi robotik yang tahan lama akan sangat penting bagi operasi harisn pangkalah Bulan berkelanjutan pada tahun 2030,” lanjut Schaler.

Sayangnya, Lunar Express — nama kereta api yang akan dibangun — tidak untuk astronot tapi hanya membawa mesin.

JPL mengusulkan Flexible Levitation on a Track atau FLOAT sebagai jawaban atas muatan transportasi dalam berbagai bentuk, dengan berat hingga 110 ton. Rel kereta akan membentang dari zona pendaratan ke pos terdepan yang lebih permanen.

FLOAT jalur tiga lapis rel film fleksibel. Gerbong akan mengambang dan meluncur di atas rel menggunakan robot terpolarisasi magnetis. “Robot FLOAT tidak memiliki bagian yang bergerak, dan melayang di atas lintasan untuk meminimalkan abrasi debu Bulan, tidak seperti robot Bulan yang memiliki roda, kaki, atau lintasan,” ujar Scheler.

Tidak seperti jalan rasa atau rel kereta umumnya, jalur FLOAT memiliki kemampuan membuka gulungan sendiri untuk menghindari proyek konstruksi besar terjadi di permukaan Bulan.

“Jadi, jaringan jalurnya dapat digulung/dikonfigurasi ulang seiring waktu agar sesuai kebutuhan misi pangkalan Bulan yang terus berkembanga,” demikian Schaler.

Back to top button