Crispy

Panitia SEA Games tak Becus, Presiden Duterte Ngamuk

Manila — Atlet Muslim mengeluhkan makanan halal. Pemain sepakbola Kamboja tidur di lantai hotel Century Park. Tim sepakbola wanita Filipina mencak-mencak diberi makan nasi, telur ceplok, dan kikiam (sosis babi)

Presiden Filipina Rodrigo Duterte ngamuk mendengar ketidak-becusan panitia SEA Games, yang menyebabkan terjadinya kekacauan logistik. Manny Pacquiao, legenda tinju Filipina yang kini menjadi senator, berusaha meredakan situasi dengan tidak membuat komentar yang memperkeruh suasana.

Salvador Panelo, juru bicara kepresidenan, mengatakan semua keluhan atlet dari berbagai negara Asia Tenggara telah sampai ke telinga Duterte, yang saat ini berada di Busan, Korea Selatan.

“Presiden Duterte tidak menyukai apa yang terjadi,” kata Panelo dalam wawancara denagn Radyo Pilipinas. “Presiden marah.”

Paleno mendukung seruan penyelidikan terhadap penyelenggaraan SEA Games. Rencananya, penyelidikan digelar setelah laga terakhir perhelatan multievent itu, dan sanksi akan dijatuhkan kepada mereka yang bertanggung jawab.

Senator Bong Go mengatakan memimpin penyelidikan Senat. Manny Pacquiao, yang akan membawa obor SEA Games, mengatakan terus mendukung panitia menyelesaikan tugasnya. Mengenai penyelidikan, akan dilakukan setelah SEA Games selesai.

Filipina kesulitan menghadapi masalah logistik dan akomodasi sejak atlet-atlet dari berbagai negara Asia Tenggara berdatangan. Kesulitan itu seolah tak teratasi, dan berkembang ke banyak hal.

Mulai dari atlet yang harus menunggu jemputan di bandara selama berjam-jam, sampai ketersediaan makanan halal untuk atlet Muslim dan makanan bernutrisi untuk atlet negeri sendiri.

Khsus masalah transportasi, Departemen Pariwisata Filipina mengambil alih semua manajemen transportasi atlet dari hotel ke venue dan sebaliknya, serta dari hotel ke bandara dan sebaliknya.

Alan Peter Cayetano, ketua Komite Organisasi SEA Games Filipina, mengatakan penyebab semua ini adalah transfer terlambat dana publik sebesar 7,5 miliar peso dari Departemen Luar Negeri ke Komisi Sepakbola Filipina.

Back to top button