Crispy

Pasokan Gas Rusia Berkurang, Berlin Gelap Gulita

  • Berlin memulai dengan mematikan semua lampu yang menerai situs-situs bersejarah dan monumen.
  • Hampir semua kota di Jerman juga mulai melakukan konservasi energi. Jerman akan gelap gulita.

JERNIH — Kota-kota di Jerman tidak akan lagi ‘ngejreng’ dengan lampu warna-warni seperti tahun-tahun sebelumnya, menyusul kekhawatiran akan pasokan gas Rusia yang terus menipis.

Berlin memulainya dengan mematikan lampu beberapa monumen dan bangunan bersejarah pada Rabu dan Kamis malam, sebagai upaya menghemat energi.

Sekitar 200 bangunan simbolis, termasuk Tiang Kemenangan, Istana Chalottenburg, dan balai kota, tidak akan lagi berbalut cahaya pada malam hari.

“Mengingat perang melawan Ukraina dan ancaman Rusia dalam hal kebijakan energi, penting bagi kai menggunakan energi dengan hati-hati,” kata Bettina Jarasch, senator untuk lingkungan, mobilitas, dan konsumen di Berlin, kepada EuroNews.

Berlin akan menghemat penggunana energi 1.400 proyektor yang menyelimuti situs-situs bersejarah dengan cahaya.

Untuk menghentikan mekanisme otomatis yang menyalakan lampu saat malam tiba, diperlukan campur tangan manusia dari gedung ke gedung. Semua ini akan memakan waktu beberapa pekan untuk penyelesaian.

“Dalam jangka pendek, efek penghematan energi sangat menentukan untuk efek pengukuran, bukan profitabilitas murni,” kata Jarasch. “Berlin menghabiskan 200 ribu kilowatt per tahun.

Frank-Walter Steinmeier, kepala negara bagian Berlin, mencoba memberi contoh dengan mengumumkan kediaman resminya, yaitu Istana Bellevue, tidak akan lagi menyalakan lampu pada malam hari, kecuali jika ada acara khusus.

Selama beberapa pekan, pemerintah Kanselir Jerman Olaf Scholz menyerukan mobilisasi nasional untuk menghemat energi, karena harga gas meledak sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Rusia secara dramatis mengurangi pasokan gas ke Jerman, salah satu pelanggan utamanya, sebagai bagian kebutuan diplomasi dengan Barat, dan memicu kekhawatiran kekurangan energi pada musim dingin.

Sebuah kampanye diluncurkan untuk para profesional dan individu untuk mempromosikan praktek-praktek pengurangan energi, seperti menurunkan AC gedung, mendukung transportasi umum, dan menggunakan lebih sedikit air.

Hampir seluruh kota di Jerman juga mengumumkan rencana konservasi energi. Artinya, Jerman terancam gelap gulita pada musim dingin.

Sebelum perang di Ukraina, Jerman memenuhi 55 persen kebutuhan gasnya dengan membeli dari Rusia. Awal Juni, jatah Jerman berkurang menjadi tinggal 35 persen karena pemangkasan yang diputuskan Moskwa.

Gazprom, perusahaan energi Rusia, juga mengurangi pengiriman gas ke Jerman melalui jaringan pipa Nord Stream hingga 20 persen.

Back to top button