Pecah Kongsi, Elon Musk Tinggalkan Pemerintahan Donald Trump

- Musk kecewa dengan RUU pajak dan pengeluarkan, yang menurutnya akan meningkatkan defisit dan merusak misi DOGE.
- DOGE telah membantu pemerintah Trump menghemat 175 miliar dolar dana pembayar pajak.
JERNIH — Elon Musk, miliarder teknologi yang mengepalai Departemen Efisiensi Pemeirntah AS (DOGE), mengumumkan tidak akan lagi menjabat sebagai pegawai pemerintah.
Pengumuman Musk muncul di tengah laporan terjadi keretakan sang miliarder dengan Presiden AS Donald Trump. Musk mengepalai DOGE, lembaga yang didirikan Trump, untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan pengeluaran sebagai bagian upaya membuat pemerintah federal lebih responsif terhadap warga AS.
DOGE bukan badan federal, tapi mengawasi penghapusan hibah dan program, serta pemutusan hubungan kerja di pemerintahan. Trump juga menggunakan DOGE untuk membubarkan Departemen Pendidikan dan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID).
“Ketika waktu yang dijadwalkan sebagai pegawai pemerintah khusus berakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump atas kesempatan mengurangi pemborosan pengeluaran,” tulis Musk di platform X, Rabu malam.
Menurut Musk, misi DOGE akan semakin kuat seiring berjalannya waktu karena menjadi bagian kehidupan di seluruh pemerintahan. New York Times memberitakan pegawai khusus ditunjuk pemerintah untk melaksanakan layanan penting tapi terbatas kepada pemerintah, dengan atau tanpa kompenassi untuk jangka waktu 130 hari.
Seorang pejabat Gedung Putih, yang tidak disebut nama, membenarkan kabar Musk meninggalkan DOGE. Pemberhentian Musk efektif mulai malam ini.
Musk baru-baru ini menyuarakan kekecewaan atas RUU pajak dan pengeluarkan, yang menurutnya akan meningkatkan defisit dan merusak misi DOGE. Musk sebelumnya mengatakan akan mengakhiri keterlibatan dalam politik karena telah berbuat cukup banyak.
Trump membela RUU yang disahkan DPR pekan lalu, meski tidak senang dengan aspek-aspek tertentu. Menurut situs DOGE, gugus tugas ini telah membantu menghemat 175 miliar dolar dana pembayar pajak.