Pemuda Muslim Prancis Lindungi Gereja saat Misa Minggu
Jernih — pasca insiden penusukan brutal di sebuah gereja di Nice dan pemenggalan seorang guru karena mengunakan karikatur Nabi Muhammad SAW dalam pembelajaran di kelas, tensi Islamofobia terus meningkat di Prancis.
Untuk meredam dampak Islamofobia, seorang warga muslim Prancis bernama Elyazid Benferhat menginisiasi aksi solidaritas melindungi gereja. Ia menyebut dirinya lebih Prancis dari apa pun”. Hal itu karena ia lahir di Prancis dan tumbuh sebagai muslim yang cinta damai.
Menanggapi aksi teror yang berkembang di Prancis belakangan ini, Benferhat menyatakan umat muslim di Prancis menghadapi stigma baru yang muncul setiap terjadi kekerasan di Prancis yang pelakunya berasal dari ekstremis Islam.
“Tapi saya juga muslim dan kami telah melihat Islamofobia di negara ini, dan terorisme,” tuturnya dilansir dari Associated Press, Jumat (6/11/2020).
Benferhat meyakini bahwa aksi kekerasan tidak ada dalam pikiran setiap muslim di Prancis. Dan peristiwa pemenggalan seorang guru pada bulan lalu menurut Benferhat sebagai kekejaman yang luar biasa, dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Ia juga merasa muak dengan peristiwa pada Kamis lalu yang mengakibatkan terbunuhnya tiga orang di Notre Dame Basilica di Nice. Oleh karenanya, Benferhat ingin melakukan sesuatu agar semua orang sadar, yaitu turut melindungi gereja.
Saat ditanya alasannya melakukan hal itu, Benferhat menyampaikan bahwa ia mendapat ide melindungi karena perlu melakukan sesuatu untuk memberi penghormatan kepada korban.
Ia kemudian mengajak relawan yang merupakan teman-temannya di di klub sepak bolanya untuk melindungi gereja pada Misa Minggu di pekan lalu.
Kegiatannya itu dapat dilaksanakan setelah berkoordinasi dengan polisi setempat karena pemerintah telah meningkatkan keamanan di tempat-tempat ibadah yang sensitif.
Umat kristen di Prancis merespon positif atas aksi yang dilakukan Benferhat dan teman-temannya. Pastor Paroki Lodeve, Luis Iniguez, menyampaikan bahwa aksi Benferhat dan teman-temannya Sangat bagus, sebagai orang-orang muda yang menentang kekerasan.
“orang-orang senang melihat itu” kata Pastor Iniguez.
Aksi Benferhat dan teman-temannya kemudian menarik perhatian seantero Prancis ketika sebuah surat kabar lokal menerbitkan foto umat Kristen berpose dengan penjaga Muslim. Dan Pendeta Luis Iniguez memamerkan foto itu di dalam Katedral Gotik.
Namun tidak semua menyambut baik aksi tersebut. Apa yang dilakukan Benferhat dan teman-temannya mendapat tanggapan miring dari kelompok sayap kanan.
Namun Benferhat tidak surut, karena dukungan kepadanya lebih besar. Malah ia dan kawan-kawannya berencana akan mengulang lagi aksi positifnya itu pada perayaan Natal. Ia berharap aksinya di Lodeve itu dapat diikuti di kota-kota lainnya.