Pendukung Trump Gelar Unjuk Rasa Bersenjata di Sejumlah Kota di AS
- Unjuk rasa bersenjata muncul di Texas, Ohio, dan Oregon.
- Tidak ada tindak kekerasan, dan polisi tidak menangkap siapa pun.
- Kewaspadaan semakin tinggi di sejumlah kota jelang pelantikan.
JERNIH — Setelah Michigan, unjuk rasa bersenjata pendukung Presiden Donald Trump menjalar ke berbagai kota di AS.
Di Colombus, Ohio, 30 pendukung Trump — beberapa membawa senjata serbu dan pistol — mengawal bendera bertuliskan; Kebebasan atau Kematian, ke gedung DPR negara bagian sekitar pukul 11:00 pagi.
USA Today melaporkan kelompok itu bertemu pengunjuk rasa lainnya, yang salah satunya membawa bendera Black Lives Matter.
Outlet berita lokal WBNS melaporkan tidak ada bentrokan, dan penangkapan. Seluruh pengunjuk rasa pergi sekitar pukul 14:30.
Di Texas Capitol, di Austin, sekitar 100 pengunjuk rasa muncul. Ada yang membawa senapan AR-15. Pengunjuk rasa berteriak mengutuk mereka yang menyerbu Capitol Hill di Washington DC, 6 Januari 2021 lalu.
“Yang ingin kami lakukan hari ini adalah berdiskusi, berkumpul, dan membangun jaringan,” kata Ben Hawk, salah satu pengunjuk rasa.
Di Salem, ibu kota negara bagian Oregon, selusin pria berbaju hitam — lainnya mengenakan kemeja Hawaii — berdiri di luar gedung engara bagian dengan senjata laras panjang.
Kemeja Hawaii adalah pakaian yang disukai gerakan sayap kanan boogaloo. Ini membuat polisi segera bisa mengidentifikasi mereka.
Oregonian, situs berita lokal, mengatakan tidak ada bentrok apa pun. Polisi hanya berjaga-jaga dari kejauhan.
Beberapa ibu kota negara bagian telah meminta Garda Nasional meningkatkan keamanan pada hari-hari jelang pelantikan Joe Biden.
Khusus di Washington DC, 21 ribu personel Garda Nasional telah dikerahkan di sudut-sudut strategis, dan memantau setiap gerakan orang sekitar parimeter pelantikan.