Crispy

Perbaiki Katup Jantung Cara Baru, Pasien Indonesia Selamat

Jakarta – Sebagai penyakit paling mematikan di dunia saat ini, pencegahan dan perawatan sakit jantung menjadi prioritas utama baik bagi institusi kesehatan, maupun masyarakat peduli kesehatan yang jumlahnya terus bertambah. Beragam cara dan metode pun dilakukan untuk menyembuhkan penyakit ini.

Metode baru terus ditunggu oleh para penderita penyakit ini. Salah satunya adalah prosedur yang baru dalam perbaikan katup jantung yakni Transcatheter Aortic Valve Implantation (TAVI) /Transcatheter Aortic Valve Replacement (TAVR). TAVI adalah prosedur bedah minimal untuk memperbaiki katup jantung tanpa mengganti katup lama yang tua dan rusak. TAVI menggantikan metode konvensional operasi jantung terbuka untuk menggantikan katup jantung yang aus dan mengalami penyempitan.

Baru-baru ini, seorang pasien Indonesia, berhasil menjalani tindakan Transcatheter Aorta Valve Implantation (TAVI) di Cardiac Vascular Sentral Kuala Lumpur (CVSKL) untuk menyelesaikan permasalahan di katup jantungnya. Tidak seperti bedah jantung terbuka, pasien yang menjalani TAVI tidak perlu dibuka dadanya, jantung tidak dihentikan ketika dilakukan implantasi katup jantung transkateter pada jantung yang berdetak.

“Tidak seperti operasi jantung terbuka, TAVI/TAVR tidak membutuhkan pasien dihubungkan ke mesin pemompa jantung dan di dalam kebanyakan kasus, pasien tidak perlu dibedah dadanya, karena prosedur TAVI dilakukan menggunakan kateter yang dimasukan melalui kulit. Bisa dibayangkan TAVI jauh lebih tidak menyiksa daripada operasi bedah jantung, sehingga pasien yang awalnya merasa bahwa operasi pembedahan itu terlalu berisiko, kini memiliki pilihan untuk menyembuhkan masalah katup jantungnya dan memperpanjang usia mereka,” ungkap Datuk dr. Rosli Mohd Ali, ahli jantung dari Malaysia, dalam keterangan tertulisnya.

Ia menambahkan, penggantian katup jantung dengan metode TAVI lebih baik digunakan untuk orang-orang dengan umur di atas 70 tahun, karena orang-orang dengan usia tersebut biasanya memiliki toleransi lebih rendah terhadap rasa sakit.  Karena prosedur TAVI ini menggunakan proses bedah yang sangat minimal, pasien bisa kembali beraktivitas rutin lebih cepat daripada operasi jantung terbuka.

“Pasien yang sudah menjalani prosedur TAVI melaporkan perkembangan kualitas hidup mereka sesaat sesudahnya. Manfaat lainnya termasuk waktu rawat yang lebih sebentar, tidak ada codet di dada, pemulihan gejala dengan cepat, perkembangan fungsi jantung, dan pengurangan rasa sakit dan kegelisahan,” jelas Datuk dr. Rosli Mhd Ali.

Salah seorang pasiennya, Tang Gwat Hong, asal Indonesia, berhasil selamat dari Kanker Ovarium dan baru-baru ini menjalani prosedur TAVI bersama Dr Rosli. Awalnya, perempuan berusia 58 itu tidak menyadari masalah jantungnya. Masalah ini terungkap ketika akan dilakukan operasi kankernya tahun lalu.

“Sebelum operasi, saya diminta untuk melakukan pemeriksaan seluruh tubuh. Pada waktu itulah saya menemukan ada masalah dengan katup saya. Tetapi saya dan keluarga saya memutuskan untuk fokus pada perawatan kanker terlebih dahulu,” kata pasien berusia 58 tahun itu.

Namun, beberapa bulan setelah operasi, Tang memperhatikan adanya sesak napas setiap kali beliau naik tangga. Selama pemeriksaan rutin dan sesi imunoterapi, dokter menyarankan agar memeriksakan jantungnya di CVSKL. Setelah berkonsultasi dengan Dr Rosli yang memaparkan semua opsi, Tang dan keluarganya memutuskan untuk melanjutkan dengan prosedur TAVI karena berisiko rendah memungkinkan pemulihan yang lebih cepat. [Zin]

Back to top button