Perkara Jin Buang Anak, Polisi Naikkan Status
Dalam upaya melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi di daerah, Bareskrim Polri juga telah mengirimkan dua tim ke Polda Kalimantan Timur dan Polda Sulawesi Utara. Sementara itu, di Jakarta juga dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi dan barang bukti sudah dikirimkan ke laboratorium forensik.
JERNIH-Setidaknya, ada tiga laporan Polisi, 18 pernyataan sikap dan 16 pengaduan dari berbagai elemen masyarakat terkait dengan dugaan ujaran kebencian yang dilakukan Edy Mulyadi, wartawan Forum News Network (FNN) yang juga mantan Caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada pemilu 2019 lalu. Polisi, sudah bergerak dan menaikkan status penanganan dari penyelidikan ke penyidikan.
Dalam perkara yang ditangani penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap 15 orang saksi dan lima saksi ahli, serta penarikan laporan dari Polda Kalimantan Timur serta Polda Sulawesi Utara.
“Berdasarkan hasil gelar perkara oleh penyidik disimpulkan bahwa perkara ujaran kebencian oleh EM telah ditingkatkan statusnya dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
Dedi menyebutkan, setelah status penanganan perkara dinaikkan, Polisi juga sudah mengirimkan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan ke Kejaksaan Agung, pada Rabu (26/1). Sementara Edy Mulyadi, akan dipanggil dalam kapasitasnya sebagai saksi beserta beberapa orang lainnya pada hari Jumat (28/1).
Dalam upaya melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi di daerah, Bareskrim Polri juga telah mengirimkan dua tim ke Polda Kalimantan Timur dan Polda Sulawesi Utara. Sementara itu, di Jakarta juga dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi dan barang bukti sudah dikirimkan ke laboratorium forensik.
Dalam sebuah konferensi pers beberapa waktu lalu, Edy Mulyadi mengeluarkan pernyataan bahwa kawasan yang akan dijadikan sebagai ibu kota negara yang baru, merupakan tempat jin buang anak. Sementara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, disebut sebagai macan yang mengeong.
“Ini ada sebuah tempat elite, punya sendiri yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual, pindah ke tempat jin buang anak,” kata Edy Mulyadi dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial.[]