Crispy

Persaingan Pengembangan Vaksin Covid-19 Generasi Kedua Dimulai

  • Vaksin generasi kedua bertujuan melawan virus mutasi.
  • Desain ulang vaksin membutuhkan waktu singkat, dan uji klinis kecil-kecilan.
  • Akan ada vaksinasi kedua di penghujung 2021.

JERNIH — Persaingan mengembangkan vaksin Covid-19 memasuki babak baru, dengan Universitas Oxford mengumumkan vaksin yang akan mampu mengatasi strain baru virus korona akan tersedia Oktober 2021.

Profesor Andrew Pollard mengatakan pekerjaan mendesain ulang vaksin saat ini, agar ampuh mengatasi strain baru, sangat cepat dan akan melibatkan uji klinis lebih kecil.

Berbicara dalam jumpa pers yang digelar AstraZneca, direktur Oxford Vaccine Group itu mengatakan inokulasi baru akan siap pada musim gugur.

Penelitian menunjukan mutasi virus korona, disebut dengan E484K, dapat membuat vaksin kurang efektif kendati masih diharapkan menawarkan perlindungan terhadap penyakit parah.

Mutasi ditemukan pada varian virus Afrika Selatan (Afsel) dan telah mendorong uji lonjakan di delapan wilayah Inggris yang dikhawatirkan terjadi penularan komunitas.

Varian baru ini juga terdeteksi di Bristol dalam beberapa varian yang kali pertama ditemukan di Kent. Di Liverpool, muncul varian baru dari strain asli.

“Saya pikir pekerjaan sebenarnya saat merancang vaksin barus sangat cepat karena dasarnya hanya mengganti urutan genetik untuk protein lonjakan,” kata Pollard.

Lainnya, lanjut Pollard, ada manufaktur yang harus dilaukan dan studi skala kecil.

Jadi, masih menurut Pollard, semua itu dapat diselesaikan dalam waktu singkat, dan musim gugur vaksin tersedia untuk inokulasi.

Sir Mene Pangalos, wakil direktur eksekutif penelitian dan pengembangan AstraZeneca, mengatakan; “Ambisi kami adalah mempersiapkan inokulasi berikut, yang mungkin diperlukan saat memasuki musim dingin.”

Uji klinis vaksin baru akan melibatkan ratusan orang, bukan ribuan, apalagi puluhan ribu. Meski demikian pembahasan sedang berlangsung dengan regulator mengenai paket data yang diperlukan.

Back to top button