Peti Jenazah Politisi Sayap Kanan Ditutupi Bendera Nazi, Pemimpin Katolik dan Yahudi Bereaksi
- Komunitas Yahudi Italia tidak bisa menerima insiden itu terjadi di depan gereja.
- Pihak gereja mengatakan tidak tahu yang terjadi di luar gereja setelah misa melepas jenazah.
JERNIH — Alessia Ageello, mantan anggota kelompok sayap kanan Italia Forza Nouva, meninggal dan peti jenazahnya diselimuti bendera Nazi. Pemimpin Katolik dan Yahudi sibuk mengutuk.
Keuskupan Agung Katolik Roma mengatakan, dalam pernyataan resmi, para imam di paroki St Lucy — termasuk orang yang memimpin upacara pemakaman, tidak tahu yang terjadi di luar gereja pada Senin 10 Januari itu.
Gambar-gambar di Internet menunjukan peti jenazah yang membawa tubuh Alessia Augello ditutupi bendera Nazi. Menurut keuskupan bendera itu simbol mengerikan yang tidak dapat didamaikan dengan agama Kristen.
Menurutnya, episode ini adalah contoh ofensif eksploitasi ideologis terhadap layanan keagamaan. Polisi mengatakan sedang menyelidiki insiden yang disebut kejahatan rasial.
Komunitas Yahudi Roma menyatakan kemarahan karena peristiwa itu masih bisa terjadi tujuh dekade setelah berakhirnya Perang Dunia II, dan jatuhnya kediktatoran Benito Mussolini.
“Tidak dapat diterima bendera dengan swastika masih dikibarkan di depan umum, di kota yang menyaksikan deportasi orang-orang Yahudi oleh Nazi dan kolaborator fasis mereka,” demikian pernyataan komunitas Yahudi.
Setelah penggrebekan di lingkungan Yahudi Roma pada 16 Oktober 1943, lebih 1.000 orang Yahudi dideportasi ke kamp kematian Auschwitz di Polandia. Dari jumlah itu, hanya 16 yang kembali selamat.
Menurut komunitas Yahudi, insiden bendera Nazi itu sangat keterlaluan karena terjadi di depan sebuah gereja. Insiden serupa juga terjadi di luar gereja di Roma, Maret 2021.