Crispy

Planetarium dan Observatorium Jakarta Hadir Kembali dengan Wajah Baru

Ikon wisata astronomi Jakarta itu akhirnya buka kembali. Lebih dari 10 tahun proses modernisasi, kini siap jadi destinasi menarik.

WWW.JERNIH.CO – Setelah penantian panjang lebih dari satu dekade, Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ) akhirnya kembali menyapa publik dengan tampilan dan konsep yang jauh lebih modern. Berlokasi di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, ikon wisata edukasi astronomi kebanggaan Jakarta ini resmi beroperasi kembali dan siap menjadi magnet baru bagi wisatawan, pelajar, hingga pencinta sains.

Revitalisasi POJ menjadi angin segar bagi dunia edukasi dan pariwisata ibu kota. Tak sekadar diperbarui secara fisik, planetarium ini kini menjelma sebagai ruang belajar interaktif yang memadukan sains, teknologi, seni, dan pengalaman visual yang memukau.

Transformasi Planetarium Jakarta merupakan bagian dari proyek besar revitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki yang dimulai sejak 2019. Khusus untuk area planetarium, pengerjaan intensif dilakukan sejak tahun 2021, setelah sebelumnya mengalami masa “mati suri” dan tidak beroperasi optimal sejak 2012.

Puncaknya, Planetarium dan Observatorium Jakarta resmi diaktifkan kembali dan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, pada 23 Desember 2025. Momen ini menandai babak baru POJ sebagai destinasi wisata edukasi berbasis teknologi modern.

Perubahan yang dilakukan tidak hanya sebatas renovasi bangunan, tetapi juga pemutakhiran sistem dan pengalaman pengunjung. POJ kini mengusung teknologi digital mutakhir, termasuk pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) sebagai pemandu visual interaktif yang membantu pengunjung memahami astronomi dengan cara yang lebih menarik.

Desain interior ruang pameran dan lobi juga tampil lebih modern dengan sentuhan estetika kontemporer, bahkan di beberapa area mengusung gaya industrial yang selaras dengan arsitektur baru TIM. Penataan ulang ruang edukasi dan akses menuju Teater Bintang membuat kunjungan terasa lebih nyaman, inklusif, dan ramah bagi semua kalangan.

Tak kalah penting, Planetarium Jakarta kini terintegrasi dengan fasilitas lain di kawasan TIM, seperti Paviliun Raden Saleh, menjadikannya bagian dari ekosistem seni, budaya, dan sains yang saling terhubung.

Beragam fasilitas unggulan kini siap dinikmati pengunjung. Teater Bintang tetap menjadi daya tarik utama dengan pertunjukan simulasi langit malam yang legendaris, kini hadir dengan kualitas visual yang lebih tajam dan imersif.

Pengunjung juga dapat menjelajahi galeri pameran astronomi yang menampilkan informasi tentang tata surya, sejarah astronomi, hingga replika benda-benda langit. Untuk momen tertentu, observatorium dibuka untuk pengamatan langsung benda langit menggunakan teropong, seperti saat terjadi gerhana atau fenomena astronomi spesial.

Selain itu, terdapat program “Piknik Malam”, yaitu kegiatan pengamatan bintang atau bulan secara bersama-sama di area terbuka kawasan TIM, yang cocok dinikmati bersama keluarga maupun komunitas.

Planetarium Jakarta sempat mengalami masa tidak aktif sejak 2012. Fasilitas terbatas, teknologi yang digunakan sudah tertinggal, serta minimnya program membuat tempat ini kurang diminati dan kehilangan daya tarik sebagai destinasi wisata edukasi.

Kini POJ hadir dengan teknologi digital dan AI, desain modern, program edukasi interaktif, serta integrasi kawasan yang membuat pengalaman berkunjung jauh lebih hidup. Planetarium tidak lagi sekadar ruang menonton, tetapi menjadi pusat eksplorasi sains yang menyenangkan.(*)

BACA JUGA: Jakarta Kini Menjadi Kota Terbesar di Dunia, Geser Tokyo Turun ke Posisi Ketiga

Back to top button