Polisi AS Bekuk Pria yang Menjalankan Misi Tuhan untuk Bunuh Presiden Joe Biden
- Scott Merryman menyebut Presiden Joe Biden sebagai Antikristus.
- Ia akan memenggal kepala Antikristus dengan tiga peluru tapi tak menggunakan senjata.
JERNIH — Kepolisian Federal AS menangkap Scott Merryman, pria asal Kansas, dengan tuduhan mengancam akan membunuh Presiden AS Joe Biden.
Russia Today memberitakan Merryman menghubungi switchboard Gedung Putih dan mengatakan; “Saya akan memotong kepala ular/Antikristus.”
Seorang agen Secret Service menghubungi Merryman soal rencana kedatangannya ke Washington untuk memenggal kepala ular. Merryman mengatakan; “Saya sedang berbicara tentang Joe Biden, dan Anda bisa mengutip saya.”
Merryman menjalankan niatnya. Ia meninggalkan Kansas menuju Hagerstown, Maruland, sekitar 65 mil dari Washington. Di tempat parkir, seorang agen Secret Service berbicara kepadanya.
Secret Service menggeledah Merryman, dan menemukan tiga peluru kaliber 45 dan spotting scope di ranselnya. Tidak ada senjata. Merryman juga membantah tuduhan akan membunuh presiden.
Kepada agen khusus, Merryman mengatakan bahwa dia sedang menuju ke Gedung Putih untuk menyampaikan pesan kepada Presiden Joe Biden dan menasehatinya bahwa orang-orang sudah muak dengan perpecahan di negara ini, dan mengembalikannya kepada Tuhan atau pergi ke neraka.
Berdasarkan pengakuan Merryman, Secret Service membuat tuduhan tertulis yang diajukan ke Pengadilan Distrik Maryland, AS. Pengajuan itu penting untuk surat perintah penangkapan keluar.
Dalam postingan di Facebook, Merryman menyebut Presiden Joe Biden sebagai Antikristus dan agen khusus yang bertanggung jawab atas kasusnya disebut Lucifer.
Dalam salah satu postingnya, Merryman menulis; “Saya percaya Joe Biden adalah Antikristus, dan dia akan menderita luka kepala yang fatal. Saya akan menangani pukulan itu dalam nama Kristus. Saya akan melakukannya secara ajaib, dengan peluru dan tanpa senjata.”
Kalima terakhir dalam pernyataan itu identik dengan fakta bahwa Merryman hanya membawa tiga butir peluru tapi tak bawa senjata saat digeledah Secret Service.