Crispy

Prabowo Wanti-wanti Tetap Waspadai Bahaya Laten Komunis

JAKARTA-Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, batal hadir pada acara bedah buku dan diskusi panel ‘PKI Dalang dan Pelaku Kudeta G30S/1965’ yang diselenggarakan Gerakan Bela Negara dan Yayasan Masyarakat Peduli Sejarah (YMPS), di Gedung Lembaga Pertahanan Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu 23 November 2019.

Meskipun berhalangan hadir pada acara tersebut, ia mengirimkan sambutannya yang kemudian dibacakan Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Letjen TNI Tri Legionosuko.

 Dalam sambutannya itu, Prabowo mengingatkan agar masyarakat selalu waspada terhadap bahaya laten komunis dan mengingatkan tentang gerakan Komunisme di Indonesia ditengarai tetap eksis.

“Dengan demikian ideologi komunis dan gerakan komunisme di Indonesia patut diduga masih tetap eksis. Untuk itu kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya laten komunis,”.

Prabowo juga mengingatkan bahwa Gerakan Komunisme di Tanah Air telah beberapa kali melakukan percobaan untuk merobohkan kekuasaan negara. Dikatakan Prabowo bahwa Gerakan Komunis adalah lembaran hitam dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Dalam sambutannya itu Prabowo memberi contoh aksi Gerakan 30 September 1965. Di mana saat itu kelompok komunis berupaya menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan coba mengubah dasar negara Pancasila. Gerakan Komunis saat itu dipimpin oleh DN Aidit.

“Setelah peristiwa G30S/1965 tersebut memaksa rakyat untuk mendesak dibubarkannya PKI dan telah disahkan melalui TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/ 1966,”.

Menurut Prabowo meskipun Uni Soviet telah runtuh berkeping-keping dan era perang dingin telah berakhir, namun bukan berarti ideologi komunisme hilang. Sebab masih ada beberapa negara yang menganut ideologi komunis hingga kini, semisal Republik Rakyat Cina (RRC), Kuba, dan lainnya, yang masih diperhitungkan kekuatannya oleh negara-negara lain di dunia.

(tvl)

Back to top button