Crispy

Preman Pro-Militer Intimidasi Rakyat Myanmar

  • Di Meiktila, preman menyerbu restoran dan mencari penduduk penabuh panci dan wajan.
  • Tambuhan panci dan wajan adalah simbol penokan kudeta militer.

JERNIH — Preman bersenjata pisau yang mendukung militer menyerbu sebuah restoran di Meiktila, mencari penduduk penabuh panci dan wajah, melukai dua orang.

Mengutip sejumlah saksi mata, Myanmar Now memberitakan penyerang berbaris di jalan-jalan di Meiktila, kota di Myanmar tengah, sekitar pukul 04:00 sore. Usai berbaris, mereka menyerang Restoran Ywet Nu.

Video yang diunggap di Facebook memperlihatkan preman melempar batu, menggunakan ketapel, dan membalikan meja dan kursi. Jendela sebuah rumah di dekat restoran juga rusak.

“Saat mereka berbaris, kami sedang makan,” kata Than Tun Lin, pemilik restoran yang mengalami cedera leher akibat diserang salah satu preman.

“Kemudian mereka menerobos masuk dan menuduh kami menabuh panci dan wajan,” lanjut Tun Lin. “Setelah itu mereka melempari kami dengan batu.”

Menabuh panci dan wajan adalah cara penduduk menetang kudeta militer. Sejak hari pertama kudeta, warga di kota-kota besar di Myanmar menabuh panci dan wajan di pinggir jalan.

Mereka yang berada di apartemen, menabuh panci dan wajan di jenderal. Kini, setiap kali masa unjuk rasa lewat, warga yang tidak terlibat keluar rumah seraya menambuh panci dan wajan.

Chit San Maung, yang kebetulan berada di restoran, terluka di leher, punggung, perut, dan bahu.

“Sepertinya kota tidak aman lagi,” kata Chit San Maung. “Orang-orang yang bertanggung jawab atas keamanan kota tahu semua ini, dan membiarkannya.”

Thein Tun, kepala kantor polisi Kota Meiktila, membantah tuduhan itu. “Jika ada laporan kami akan mengambil tindakan,” kata Thein Tun.

Menurutnya, polisi berpatroli sekitar kota dan mengambil tindakan pencegahan untuk mengakan hukum. “Jangan percaya desas-desus,” katanya.

Back to top button