Protes Eksploitasi Monyet, 26 Ribu Toko Ritel di AS Tarik Produk Santan Thailand
- PETA menggelar investigasi di Thailand, dan menemukan perbudakan monyet di industri santan.
- Tahun lalu, jaringan ritel Costco lebih dulu menarik santan Thailand dari etalase.
JERNIH — Sebanyak 26 ribu toko di sekujur AS, menarik santan Chaokoh — produk santan kelapa Thailand — sebagai protes atas ‘perbudakan monyet’ di perkebunan.
Aksi protes dipicu laporan penyelidikan People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) terhadap penggunaan tenaga kerja monyet di industri santan Thailand.
PETA juga mengumumkan peritel Target telah menarik Chaokoh dari etalase toko. “Target bergabung dngan ribuan tokoh yang menolak mengambil untung dari penderitaan monyet,” demikian pengumuman PETA.
Produsen santan Thailand mengeksploitasi monyet, dan berbohong tentang hal ini. Jadi, menurut PETA, tidak ada alasan bagi toko grosir untuk menjual Chaokoh.
Oktober 2020, Costco — jaringan peritel lainnya — juga berhenti menjual Chaokoh dengan alasan sama. Monyet digunakan sebagai pemetik kelapa di hampir seluruh perkebunan di Thailand.
Monyet dipelihara sejak bayi, dididik dengan keras untuk menjadi pemetik, untuk menekan biaya produksi. Monyet dirantai, diperintah untuk naik pohon kelapa, dan memilih buah yang sudah tua.
Thailand juga menggelar kompetisi monyet pemetik buah kelapa. Tentu saja yang menikmati hadiahnya adalah pemilik dan pelatih monyet.