Puluhan Warga Australia Gunakan Kapal Phinisi Tinggalkan Indonesia
Mereka ingin segera meninggalkan Indonesia namun terkendala maskapai di Australia membatasi penerbangan ke Indonesia. Ehingga pilihannya hanya menyewa pesawat pribadi atau pulang Australia melalui jalur laut.
JERNIH-Tingginya angka kasus positif baru Covid-19 yang disebabkan penularan yang massif membuat sejumlah warga Australia yang berada di Indonesia nekad meninggalkan Indonesia.
Mereka nekad menggunakan jalur laut pulang ke negaranya karena khawatir keselamatan dirinya mengingat virus Corona di Indonesia yang dinilai semakin memburu kursi komersial di pesawat Garuda Airlines, sementara maskapai di Australia membatasi penerbangan ke Indonesia.
Dilansir The Australian, pada Rabu (28/7/2021), para warga Australia tersebut menggunakan kapal phinisi milik Brendan Nuir, seorang warga Australia yang memiliki usaha biro perjalanan wisata laut di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Mereka memutuskan pulang dari Indonesia ke Australia dengan menggunakan kapal laut karena kesulitan mendapatkan penerbangan untuk kembali ke Australia.
Brendan mengatakan, puluhan ekspatriat Australia yang bekerja di Indonesia, banyak yang ingin meninggalkan Indonesia.
“Mereka yang minta dipulangkan bersedia mengeluarkan biaya hingga 3.500 dolar Australia (sekitar Rp37 juta) per orang,” kata The Australian lagi.
Dalam sepekan terakhir ini Ia menerima banyak pesan. Mereka mengirim pesan meminta bantuan Brendan untuk menolongnya membawa mereka melalui jalur laut.
Dalam laporannya The Australian menyebut, perjalanan perjalanan laut dari Kupang menuju Darwin, Australia, memerlukan waktu sekitar 67 jam.
“Tahun lalu ada beberapa orang yang ingin menyewa kapal saya untuk pulang ke Australia, tetapi pemerintah Indonesia tidak memberikan izin. Sekarang kami tinggal menunggu izin dari Darwin apakah dibolehkan datang. Cuma itu hambatan kami saat ini,” kata Brendan.
Puluhan warga Australia menyerahkan nasib perlajanannya ke Australia pada Brendan.
Di samping berusaha meninggalkan Indonesia melalui jalur laut menyewa kapal phinisi milik Brendan, ada pula warga Australia yang memutuskan menyewa pesawat pribadi sebagai alternatif meninggalkan Indonesia. (tvl)