Putin Kehabisan Rudal Karena Pabrik Suku Cadangnya Ada di Ukraina
Pabrik-pabrik, yang juga memproduksi suku cadang untuk tank dan rudal darat ke udara juga tidak lagi memasok tentara Putin.
JERNIH – Vladimir Putin disebut-sebut kehabisan rudal, tank, dan pesawat, karena suku cadang yang mereka andalkan dibuat di Ukraina. Pabrik-pabrik, yang juga memproduksi suku cadang untuk tank dan rudal darat ke udara juga tidak lagi memasok tentara Putin.
Mesin helikopter militer Rusia dan komponen kunci untuk kapal perang, rudal jelajah, dan sebagian besar jet tempur negara semuanya dibuat di pabrik Ukraina, lapor Telegraph. Awal pekan ini Moskow mengatakan akan mengurangi aktivitas militer di dekat ibu kota Ukraina dan kota utara Chernihiv.
Namun, sumber yang berbicara kepada Telegraph mengatakan tingkat stok militer Rusia saat ini ‘sangat buruk’, menyusul kegagalan Putin untuk merebut Ukraina secepat yang dia harapkan. Tentara juga diketahui kehabisan senjata setelah lima minggu pengeboman berkelanjutan di kota-kota Ukraina.
Ketika pasukan Rusia telah ditarik dari Kyiv, mereka telah meninggalkan puluhan tank yang ditinggalkan. Tank tempur T-72 adalah salah satu kendaraan lapis baja utama tentara Rusia tetapi, suku cadangnya diketahui diproduksi di Izyum, sebuah kota di Ukraina timur yang gagal direbut oleh pasukan Putin.
Sepanjang konflik, laporan telah beredar tentang Ukraina menangkap tank Rusia atau mengambil kendaraan lapis baja dengan drone. Perkiraan intelijen sumber terbuka menunjukkan bahwa Rusia telah kehilangan setidaknya 2.000 tank dan kendaraan lapis baja, meskipun angka sebenarnya diduga lebih tinggi.
Juga diyakini bahwa Rusia tidak akan dapat mengisi kembali rudal jelajah Kh-55, yang diluncurkan dari udara dan memiliki kemampuan untuk membawa hulu ledak nuklir, karena mereka juga bergantung pada komponen impor.
Kh-55 digunakan oleh Rusia, China dan Iran, dan menggunakan mesin yang diproduksi di Kharkiv, sumber pertahanan senior mengatakan kepada The Telegraph.
Sanksi Barat yang dijatuhkan pada Rusia berarti Putin juga tidak dapat membeli senjata dari Prancis, yang telah memasok peralatan senilai jutaan pound ke Rusia sejak invasi ke Krimea pada tahun 2014.
Sementara laporan menunjukkan Rusia kehabisan senjata, sumber daya Ukraina sedang didukung oleh sekutunya. Hingga saat ini, Inggris telah memasok hampir 4.000 senjata anti-tank (NLAW) generasi berikutnya dan sistem anti-tank Javelin, di samping rudal anti-pesawat.
Juga telah dilaporkan bahwa rudal Starstreak yang dirancang Inggris telah digunakan oleh pasukan Ukraina untuk menembak jatuh sebuah helikopter Rusia. Starstreak adalah rudal berkecepatan tinggi canggih yang menghancurkan target menggunakan tiga panah berpemandu laser dan dipasok ke Ukraina oleh Inggris pada bulan Maret. [Metro.co.uk]