Crispy

Putrinya Menggambar Antiperang Rusia, Sang Ayah Dipenjara 2 Tahun

Polisi mulai menyelidiki Moskalyov setelah setelah putrinya menggambar anti-perang di sekolah. Akibatnya, sang ayah dijatuhi hukuman dua tahun penjara dengan tuduhan mendiskreditkan angkatan bersenjata.

JERNIH – Seorang warga Rusia dijatuhi hukuman dua tahun karena tuduhan mendiskreditkan Angkatan Bersenjata Rusia dan dipisahkan dengan putrinya. Namun, keberadaan terpidana, Alexei Moskalyov, tidak jelas.

Pengadilan mengatakan dalam unggahan resmi di VKontakte, mirip dengan Facebook, bahwa dia telah melarikan diri dari tahanan rumah. Melansir Reuters, Rabu (29/3/2023), Moskalyov telah dipisahkan dari putrinya yang berusia 13 tahun, Masha, sejak dia menjadi tahanan rumah pada awal bulan ini.

Sementara, putrinya dipindahkan ke rumah anak-anak di kampung halaman mereka di Yefremov, selatan Moskow. Polisi mulai menyelidiki Moskalyov setelah setelah putrinya menggambar anti-perang di sekolah. Akibatnya, sang ayah dijatuhi hukuman dua tahun penjara dengan tuduhan mendiskreditkan angkatan bersenjata. Kasus ini memicu kecaman di kalangan aktivis hak asasi manusia Rusia dan memicu kampanye online untuk menyatukan kembali ayah dan anak perempuannya.

Pengacara Moskalyov, Vladimir Biliyenko, mengatakan dia belum melihat kliennya sejak Senin (27/3/2023), dan tidak tahu apakah Moskalyov telah melarikan diri. “Saat ini, sejujurnya, saya sangat terkejut,” katanya kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa pembela akan mengajukan banding atas putusan tersebut dan Masha akan tetap berada di panti asuhan untuk sementara waktu.

Yevgeny Prigozhin, pendiri Grup Wagner, kelompok tentara bayaran terkuat Rusia yang terlibat dalam beberapa pertempuran paling sengit di Ukraina, menyebut putusan itu “tidak adil” dan meminta agar putusan itu ditinjau kembali. “Terutama mengingat fakta bahwa putrinya Masha akan dipaksa tumbuh di panti asuhan,” tulis Prigozhin dalam sebuah surat kepada jaksa penuntut kasus tersebut dan dipublikasikan di platform Telegram layanan persnya.

Dalam banding bersama dengan pengacara yang terkait dengan Wagner, Prigozhin meminta agar pengacara diizinkan bekerja sebagai pembela. “Kami mengobarkan perang melawan kejahatan demi masa depan anak-anak kami,” katanya.

Moskalyov dihukum atas komentar yang dia unggah sendiri secara online tentang perang di Ukraina. Tetapi penyelidikan dimulai setelah Masha, yang saat itu berusia 12 tahun, membuat gambar pada April lalu yang menunjukkan rudal Rusia menghujani seorang ibu dan anak Ukraina, mendorong kepala sekolahnya untuk memanggil polisi.

Gambar tersebut menampilkan bendera Ukraina dengan tulisan “Glory to Ukraine” dan bendera tiga warna Rusia dengan slogan “No to war”. Polisi mulai memeriksa aktivitas media sosial Moskalyov dan dia awalnya didenda 35.000 rubel (US$460) karena komentarnya yang mengkritik tentara Rusia.

Pada bulan Desember, penyelidik membuka kasus lain terhadapnya atas dugaan mendiskreditkan angkatan bersenjata, kali ini berdasarkan unggahan media sosial pada bulan Juni. Kelompok hak asasi manusia Rusia, Memorial, menganggap Moskalyov sebagai tahanan politik.

Biliyenko mengunjungi Masha pada Selasa (28/3/2023) di rumah anak-anak, yang secara resmi bernama “Pusat Rehabilitasi Sosial Untuk Anak di Bawah Umur Nomor 5”, dan pulang dengan membawa gambar yang dibuat Masha untuk ayahnya. Dia juga diizinkan untuk memotret surat yang dia tulis berbunyi

“Ayah, kamu adalah pahlawanku”. Tak lama setelah menginvasi Ukraina tahun lalu, Rusia melarang tindakan mendiskreditkan angkatan bersenjata dan memberikan hukuman penjara beberapa tahun. []

Back to top button