Crispy

Radikalisme, Virus yang Berbahaya

Radikalisme tidak sekadar ajakan kekerasan, tetapi narasi yang mengarah pada saling membenci, memecah belah, hingga dorongan ketidakpercayaan publik terhadap negara.

JAKARTA – Masyarakat tidak hanya waspada terhadap virus Covid-19, melainkan juga virus radikalisme dan terorisme yang bisa menjangkiti siapa saja. Demikian dikatakan Ketua Umum Pengurus Besar Matla’ul Anwar (Ketum PBMA), Embay Mulya Syarief, di Jakarta, Rabu (14/7/2021).

”Narasi radikalisme termasuk virus yang berbahaya,” ujarnya.

Menurutnya, radikalisme tidak sekadar ajakan kekerasan, tetapi narasi yang mengarah pada saling membenci, memecah belah, hingga dorongan ketidakpercayaan publik terhadap negara. Karenanya, selain meningkatkan imunitas tubuh, imunitas terkait mental dan nalar juga penting untuk ditingkatkan dari virus radikalisme di masa pandemi.

Oleh sebab itu, perlu juga diterapkan hal serupa untuk membendung virus radikal dan intoleran yang masif saat ini, apalagi mengarah kepada provokasi kekerasan.

”Tempat ibadah, dibuat untuk menghambat penyebaran virus tetapi malah ada yang mengatakan tidak boleh ditutup. Padahal sholat bisa saja dari rumah dan itu juga ada hukumnya,” kata Embay.

Sebagaimana diatur dalam Al Qur’an, manusia diwajibkan untuk menjaga nyawa manusia lain, apalagi dikala pandemi seperti saat ini, tidak terkecuali dengan virus radikal intoleran.

“Kita jaga juga saudara kita dari penyebaran virus radikalisme yang terus mengancam saat ini utamanya melalui media sosial,” kata dia.

Seharusnya selalu mengikuti anjuran pemerintah apalagi dalam kondisi pandemi. Jangan malah memprovokasi dan menghasut dengan dalih-dalih keagamaan seperti yang pernah dilakukan oleh Daurah Islam (DI)/TII (Tentara Islam Indonesia) atau Negara Islam Indonesia (NII) di masa lalu.

”Kelompok-kelompok seperti itu kan memang selalu menyebarkan virus radikal intoleran untuk membuat kekacauan dengan tujuan merebut kekuasaan dan kemudian mengganti Indonesia dengan ideologi mereka sendiri,” ujar dia.

Oleh karena itu, mulai dari ulama, umat, dan umara atau pemerintah untuk bersatu dalam menanggulangi wabah Covid-19 dan radikalisme yang semakin mengkhawatirkan.

”Karena sudah banyak korbannya, mari kita dukung langkah pemerintah bergandengan tangan untuk saling membantu menyelamatkan nyawa manusia dari virus Covid dan virus terorisme dengan menaati anjuran pemerintah,” katanya.

Back to top button