Ramos Horta Terpilih Jadi Presiden Timor Leste Kali Kedua
- Ramos Horta memimpin Timor Leste kali pertama 2007-2012.
- Kali ini Ramos Hota mendapat dukungan Xanana Gusmao, dan menang mutlak.
JERNIH — Jose Ramos-Horta, Rabu 22 April, meraih suara terbanyak dalam pemilihan presiden Timor Leste.
Pemenang Nobel Perdamaian berusia 72 tahun itu memperoleh 397.145 suara, atau 62,09 persen, dan mengalahkan pesaingnya; Francisco “Lu Olo” Guterres, yang meraih 242.440 suara atau 37,91 persen.
Namun, hasil pemilu ini masih perlu divalidasi komisi pemilihan umum. Horta setidaknya harus menunda pesta kemenangannya.
Kemenangan ini mengamankan masa jabatan Horta kali kedua. Horta kali pertama menjabat presiden tahun 2007-2012. Ia juga perdana menteri pertama negara itu.
“Pemilihan ini kompetitif, dengan sebagaian besar kampanye berlangsung damai,” kata Domenec Ruiz Devesa, pengamat dari Uni Eropa.
Ramos Horta akan dilantik 20 Mei, tepat pada peringatan 20 tahun kemerdekaan Timor Lesta dari Indonesia.
Horta berjanji menggunakan masa jabatan lima tahun keduanya untuk memecahkan kebuntuan lama antara dua partai politik utama Timor Leste.
Pemilu presiden Timor Leste kali ini sempat memicu ketidak-pastian karena Horta sempat mengindikasikan akan membubarkan parlemen jika memenangkan pemilihan.
Pemungutan suara pekan ini adalah pertandingan ulang pemilihan presiden 2007, yang dimenangkan Horta dengan perolehan 69 persen suara.
Hampir 860 ribu dari 1,3 juta penduduk Timor Leste memberikan suara. Lebih 75 persen pemilih hadir untuk memberikan suara pada putaran kedua.
Rmos Hota mendominasi putara pertama dengan 46 persen suara. Guterres hanya meraih 22 persen. Di putaran kedua, perolehan suara Guterres naik, tapi tetap jauh di bawah Horta.
Yang membuat Horta memang adalah dukungan yang diberikan Xanana Gusmao, presiden pertama Timor Leste yang memimpin Kongres Nasional Rekonstruksi Timor Leste.